Kloter Pertama Tiba di Tanah Suci

Rabu 13-10-2010,07:41 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

JAKARTA - Kloter pertama jamaah haji Indonesia yang bertolak dari empat embarkasi awal yakni embarkasi Aceh, Medan, Makassar dan Banjarmasin kemarin (12/10) sore telah mendarat di Tanah Suci. Di hari yang sama, kloter awal dari lima embarkasi lainnya melakukan pemberangkatan perdana ke Arab Saudi. Embarkasi itu antara lain, Jakarta, Solo, Surabaya, Padang, Batam, Pelembang, dan Balikpapan. Dalam keterangan Media Center Haji (MCH) Kemenag, Jamaah yang baru mendarat di bandara King Abdul Aziz, Jeddah disambut tim Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Disana, jamaah sempat mengalami kesulitan karena pemerintah Arab Saudi memberlakukan sistem pendataan identitas dengan scanning sidik jari dan foto wajah. Sistem scanning diterapkan baik di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah dan Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz, Madinah. “Sistem scanning memang membutuhkan waktu tambahan. Tapi itu tidak begitu mengganggu,” ujar Kepala Daerah Kerja (Daker) Jeddah, Ahda Barori Asmuni ketika dihubungi dari Jakarta tadi malam. Soal transportasi, Ahda memastikan tidak banyak menemui kendala. Sebab ketika jamaah turun dari pesawat, bus-bus pengangkut sudah disiapkan di area parkir kompleks bandara. Bus-bus tersebut disediakan oleh pemerintah Arab Saudi melalui muassasah haji. Perjalanan dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah menuju ke Madinah memakan waktu sekitar 4 hingga 8 jam. “Kloter-kloter awal besar kemungkinan lancar karena kondisi masih cukup lengang,” singkat dia. Tahun ini sekitar 224 ribu calhaj termasuk petugas haji dari Indonesia berangkat menunaikan rukun Islam kelima. Pemberangkatan jamaah haji ke Tanah Suci dibagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama mulai 11 Oktober sampai 4 Nopember 2010, jamaah akan mendarat di bandara King Abdul Aziz Jeddah atau bandara Amir Muhammad Madinah. Dari Jeddah jamaah tidak langsung ke Mekkah melainkan ke Madinah untuk menunaikan ibadah shalat arbain (empat puluh waktu). Sedangkan calhaj yang masuk pada gelombang kedua mulai berangkat pada 27 Oktober sampai 10 Nopember, merekabegitu tiba di bandara King Abdul Jeddah langsung menuju Makkah, untuk bersiap menunaikan prosesi ibadah haji, diperkirakan wukuf di Arafah 9 Dzulhijjah 143IH akan jatuh pada hari Senin, 15 Nopember 2010. Secara terpisah, PT Garuda Indonesia (Persero) menyewa 14 armada dari total 15 pesawat yang digunakan untuk melayani penerbangan haji tahun ini. Empat belas pesawat itu terdiri dari empat Boeing 747, satu Boeing 767, enam Airbus A330-300 dan tiga Airbus A330-200. Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan, satu unit pesawat, adalah milik perseroan yang digunakan adalah Airbus A330-200. Menurut Emirsyah, pihaknya memastikan seluruh pesawat tersebut rata-rata berusia antara 2-3 tahun dan pengadaannya dilakukan melalui tender terbuka. Kapasitas kursi setiap jenis pesawat berbeda-beda, mulai dari 325 kursi untuk Boeing 767 sampai 455 kursi untuk Boeing 747. “Pemenang tender pesawat haji tahun ini adalah HiFly, Thomson Airways, Air Transat, Monarch, Pullmantur, dan Thomascook,” kata Emirsyah. Namun, Emirsyah enggan menyebutkan nilai kontrak untuk menyewa seluruh pesawat tersebut selama tiga bulan. Direktur Operasi Garuda Indonesia Ari Sapari hanya berani memastikan ketepatan waktu pemberangkatan pesawat dari Indonesia.Namun saat pemulangan dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah dan Bandara Internasional Riyadh, dia tidak bisa menjamin ketepatan waktunya. “Untuk fase pemberangkatan, on time departure kami targetkan di atas 90 persen. Namun, fase pemulangannya itu yang tidak bisa diprediksi karena tergantung dari ketersediaan gate yang diatur oleh otoritas penerbangan setempat,” kata Ari. Emirsyah mengaku maskapainya sempat meminta dua dedicated gate khusus untuk digunakan Garuda Indonesia. Hal itu dilakukan karena jamaah haji asal Indonesia merupakan yang terbanyak dibandingkan negara lain. “Dari 13 gate yang ada, kami sempat minta dua gate khusus Garuda tetapi tidak diberikan sehingga harap maklum jika terjadi keterlambatan penerbangan dari sana,” kata Emirsyah. (zul/wir)

Tags :
Kategori :

Terkait