80 Ribu Pasien Covid-19 Sembuh

Senin 10-08-2020,22:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

JAKARTA - Kementerian Kesehatan mencatat kesembuhan harian pasien Covid-19 bertambah 1.646 kasus. Hingga 9 Agustus 2020, total pasien sembuh sudah menembus angka 80.952 kasus.

Provinsi DKI Jakarta kembali menyumbang pasien sembuh terbanyak yakni 558 kasus dan jumlahnya kini menjadi 16.268 kasus. Kedua terbanyak pasien sembuh berada di Jawa Timur dengan 365 kasus dengan total mencapai 18.050 kasus.

Meski demikian penambahan kasus positif baru masih terjadi. Ada tambahan kasus baru sebanyak 1.893 kasus. Total kasus positif Covid-19 menjadi 125.396 kasus. DKI Jakarta menambahkan kasus terbanyak yaitu 440 kasus dan total mencapai 25.727 kasus.

Provinsi Jawa Timur menyumbang terbanyak kedua dengan 408 kasus positif baru. Total di Jawa Timur kasus positif mencapai 25.330 kasus. Urutan ketiga ada Provinsi Jawa Barat dengan tambahan 179 kasus positif dan total mencapai 7.566 kasus.

Untuk kasus pasien meninggal ada tambahan sebanyak 65 kasus dan total menjadi 5.723 kasus. Kasus terbanyak datang dari Jawa Timur dengan 21 kasus dan total sudah mencapai 1.877 kasus.

Penyumbang ketiga terbanyak dari Sumatera Selatan dengan 11 kasus. Di Sumatera Selatan total pasien meninggal ada 196 kasus. Secara nasional, total pasien meninggal mencapai 5.723 kasus.

Ketua tim Pakar dan juru bicara Satuan Tugas Penanganan covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menyampaikan bahwa klaster perkantoran saat ini menjadi perhatian masyarakat.

2

“Klaster itu disebut klaster apabila terjadi konsentrasi kasus di suatu tempat, dan klaster yang sekarang sedang marak jadi perhatian masyarakat adalah klaster perkantoran”, jelas Wiku pada konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta.

Wiku menjelaskan bahwa munculnya klaster perkantoran dapat berasal dari pemukiman atau bahkan dalam perjalanan menuju kantor.

“Sebenernya orang yang berkantor itu kan asalnya dari rumah, dari pemukiman, jadi pastinya di pemukiman juga pasti ada klaster kalo di kantor ada klaster dan itu mereka bisa tertularnya bisa di tempat perumahannya atau di rumah atau di dalam perjalanannya menuju kantor, ” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, pakar kesehatan masyarakat Prof Ascobat memaparkan aktivitas-aktivitas yang berpotensi untuk terjadinya klaster baru adalah tempat berkumpul massa.

“Banyak hal baru yang bermunculan dan covid ini orang mencari bentuk-bentuk baru tempat berkumpul, dan itu potensial menjadi klaster, ” ujar Ascobat.

Wiku turut menjelaskan penyebab dari adanya zona merah dan keterkaitannya dengan klaster penyebaran covid-19.

“Zona berwarna merah artinya risiko peningkatan kasusnya tinggi, bisa saja terjadi zona merah karena adanya klaster-klaster atau tidak harus ada klaster terus menjadi zona merah,\" ujar Wiku.

Untuk mencegah hadirnya klaster baru covid-19 protokol kesehatan perlu digalakkan, terutama di perkantoran. (yud)

https://www.youtube.com/watch?v=dwETRFXp85A
Tags :
Kategori :

Terkait