MAJALENGKA – Momen masa orientasi peserta didik baru (MOPDB) atau yang dulu dikenal dengan istilah masa orientasi siswa (MOS), untuk tahun ajaran 2013-2014 ini dilaksanakan berbeda dari biasanya. Hal ini mengingat pada tahun ajaran baru kali ini bertepatan dengan bulan suci Ramadan. Kepala Dinas Pendidikan Drs H Sanwasi MM menginstruksikan kepada seluruh sekolah agar menyelenggarakan MOPDB di dalam ruangan guna menjaga kekhusyukan para siswa baru yang juga ikut menjalankan ibadah puasa. “Untuk MOPDB tahun ini, saya telah instruksikan kepada seluruh sekolah untuk melaksanakannya cukup di dalam ruangan saja. Teknisnya kita serahkan kepada sekolah masing-masing bagaimana baiknya. Yang penting, tujuan dari pengenalan sekolah barunya tersampaikan, tanpa mengurangi kekhusyukan siswa dalam berpuasa,” kata Sanwasi. Misalnya, ada sekolah yang menyampaikan rencana pelaksanaan MOPDB digelar di sekolahnya dengan mengundang sejumlah kiai dan ustad untuk memberikan siraman rohani kepada para para peserta didik baru, serta kepada para siswa dan guru lainnya. Di samping itu, Sanwasi menyebutkan, ada pula sekolah yang lokasinya dekat dengan pondok pesantren mengajukan rencana pelaksanaan MOPDB dengan cara berafiliasi dengan ponpes tersebut untuk memberikan pelajaran agama tambahan kepada para peserta didik baru. Dia menyebutkan, untuk pelaksanaanya, MOPDB ada yang sudah melangsungkan persiapannya sejak Jumat hingga Sabtu, Minggu, lalu. Serta ada pula yang melangsungkannya mulai Senin (15/7) di lokasi sekolah masing-masing. Sementara itu, MOPDB di SMPN 2 Sumberjaya dilaksanakan sebagaimana instruksi Kadisdik Majalengka, yakni di dalam ruangan. Ketua pelaksana Yuyun Yuningsih SPd mengungkapkan, salah satu indikator bagi diri setiap anak dalam memasuki jenjang pendidikan formal yang baru merupakan sebuah masa ketika harus berhadapan dengan lingkungan dan dunia yang baru. Untuk itu, mereka memerlukan tahap peninjauan, pengenalan, dan adaptasi terhadap lingkungan baru yang mereka masuki. Tahap itulah yang akan mereka lalui dalam kegiatan MOPDB 2013 ini. Dikatakan Yuyun, dalam kegiatan MOPDB, ada beberapa hal terpenting yang diberikan kepada siswa baru. Yaitu pengenalan budaya sekolah atau school culture yang merupakan pencitraan dari sekolah dan telah menjadi karakter sekolah itu, sehingga menjadi terkenal. “Para siswa baru perlu diperkenalkan hal seperti ini agar mereka tahu bahwa sekolahnya adalah sekolah yang the best of the best. Perlu perjuangan untuk mencapainya. MOPDB juga membina anak negeri agar mereka bisa jadi warga negeri yang tertib dan siap hidup sejahtera,” katanya. Panitia lainnya, Taskani SPd menambahkan, MOPDB bukanlah arena perpeloncoan para siswa baru. MOPDB adalah sarana siswa baru untuk lebih mengenal sekolahnya, kakak kelasnya, dan para guru-gurunya. Oleh karena itu, rasa saling menghargai harus ditumbuhkan kepada para siswa baru di SMP Negeri 2 Sumberjaya ini. “Layaknya memasuki dunia baru, tentu ada perasaan asing dalam diri mereka terhadap lingkungan teranyarnya. Di sinilah pentingnya sebuah proses pengenalan, pembelajaran, dan pemahaman segala macam yang melekat pada lingkungan baru mereka. Semua proses kegiatan itulah yang terangkum dalam kegiatan MOPDB di sekolah kami tercinta,” imbuhnya. Dijelaskannya, pihaknya juga tidak semata-mata melaksanakan MOPDB tersebut melainkan ada juklak-juknis dari Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka. Dari jumlah peserta yang mengikuti MOPDB tersebut terhitung sebanyak 226 meliputi laki-laki sebanyak 113 dan perempuan 113. MOPDB bertujuan, lanjutnya, untuk lebih mengenalkan cara belajar di SMP yang berbeda dengan di SD. Serta untuk mengondisikan siswa baru lebih mengenal masyarakat sekitar lingkungan sekolah. (azs/ono)
Kadisdik Instruksikan MOPDB dalam Ruangan
Selasa 16-07-2013,09:50 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :