Pimpinan KUN Rohimudin Nawawi Angkat Bicara soal Polemik Keraton Kasepuhan

Selasa 25-08-2020,21:30 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Polemik yang terjadi di Keraton Kasepuhan banyak mendapat perhatian dari sejumlah pihak seperti tokoh agama maupun masyarakat.

Salah satu ulama dari Banten yang juga pimpinan Kerukunan Ulama Nusantara (KUN), KH Rohimudin Nawawi, ikut angkat bicara soal polemik Keraton Kasepuhan.

Ditemui usai menjadi pemateri dalam seminar sejarah Cirebon di At-Taqwa Centre, Kota Cirebon, Selasa (25/8), Rohimudin Nawawi mengaku mendukung pelurusan sejarah di Keraton Kasepuhan. Pelurusan sejarah ini semata-mata untuk mengembalikan simbol agama.

\"Dahulu penjajah Belanda berhasil memisahkan antara agama dengan politik di Kesultanan Cirebon, termasuk di Keraton Kasepuhan. Sehingga saat ini yang terjadi adalah keraton tak lebih dari sekadar penjaga budaya,\" ujarnya.

Baca juga:

Sejarah Cirebon Peteng (gelap) dari cerita yang didapat Rohimudin tak lebih dari sekadar dongeng. Ia menyayangkan tidak ada tindakan ketika Indonesia awal-awal merdeka.

\"Karena mungkin tidak ada kaitannya dengan kesultanan saat itu. Mungkin kaitannya pendirian Republik. Kalau dibilang hari ini telat (untuk meluruskan sejarah), segala sesuatu itu ada waktunya,\" katanya.

2

\"Sejarah itu (Cirebon Peteng, red) tak lebih dari sekadar dongeng. Setelah sejarah diluruskan, lalu kesultanan ini mau dijadikan apa? Saat ulama dan masyarakat mendukung, jelas ada maslahatnya. Dulu juga sultan itu diangkat oleh ulama atau dewan syuro, tapi kemudian oleh Belanda dipisahkan sultan dari ulama, yang tersisa tinggal politik dan akhirnya kekuasaannya berada di bawah Belanda,\" tuturnya lagi. (rdh)

Saksikan juga video berikut ini:

https://www.youtube.com/watch?v=PNdGjZfzBSA&t=2s
https://www.youtube.com/watch?v=BjiqmEZ04qk&t=3s
Tags :
Kategori :

Terkait