CIREBON – Penggunaan masker saat beraktivitas di luar ruangan, tidak bisa ditawar lagi. Terutama di tengah meningkatnya kasus corona virus disease (covid-19). Bahkan bila penggunaan masker dilakukan secara masif, bakal sangat efektif menekan penyebaran virus corona.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Cirebon, dr Ahmad Fariz Zamzam Zein Melvi SpPD MM mengatakan, penggunaan masker adalah salah satu peran besar dari setiap individu untuk turut dapat mencegah penularan Covid-19.
“Dalam satu studi, efektivitas masker, bila dipakai secara masif, diestimasikan menyerupai efektivitas pemberlakuan \'lockdown\'. So, tunggu apa lagi?” kata Fariz, kepada Radar Cirebon, saat ditemui di Blangweer Coffee, Komplek Stadion Bima, Kamis (27/8).
Dia mengajak masyarakat untuk berperan dalam memutus covid-19. Di era adaptasi kebiasaan baru (AKB), masker adalah pelindung utama selain jaga jarak, juga menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
“Mari menjadi bagian dari solusi. Mari gunakan masker. Mari tutupi ego kita karena merasa \'ribet\' dengan memakai masker. Masker adalah bentuk sayang kita untuk setiap kita dan orang sekitar kita,” tandasnya.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Waled, Kabupaten Cirebon ini menekankan, agar masyarakat membiasakan diri bermasker saat beraktivitas. “Mari tutupi alasan kita \'kekurangan oksigen\' kalau pakai masker. Berbagai studi tidak menunjukkan hal tersebut,” tegasnya.
Seperti diketahui, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, kasus covid-19 telah mencapai 190 dengan 75 diantaranya sembuh dan 106 masih dalam perawatan serta 9 meninggal dunia.
Dari jumlah itu, 117 diantaranya adalah pasien terinfeksi covid-19 tanpa gejala dan hanya 73 yang terpapar dan bergejala.
Sementara itu, di Kota Cirebon terdapat total 76 yang terpapar covid-19 dengan 29 masih dalam perawatan, 40 sembuh dan 7 meninggal dunia.
Secara umum di wilayah III Cirebon, kasus covid-19 tengah mengalami peningkatan. Bahkan mulai menyasar fasilitas kesehatan.
Di Bandung, Ketua Gugus Tugas Jabar, Ridwan Kamil menekankan agar penerapan protokol kesehatan diterapkan secara ketat, Mulai dari memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Pernyataan ini disampaikan Kang Emil sehubungan dengan adanya klaster baru covid-19 di wilayah industri.
\"Kalau ternyata ada klaster berarti ada perilaku selama ini yang kurang mengikuti protokol. Apakah memakai maskernya tidak disiplin, apakah jaga jaraknya tidak dilakukan, apakah cuci tangan tidak dilakukan, atau ada OTG (Orang Tanpa Gejala) yang tidak terindentifikasi melakukan kegiatan,\" katanya. (yud)