Jalur Alternatif Diprediksi Ramai

Rabu 17-07-2013,12:12 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

MAJALENGKA – Bila jalur utama tidak mampu menampung secara keseluruhan arus kendaraan para pemudik, ruas jalan provinsi dan jalan kabupaten di wilayah Majalengka bisa menjadi jalur alternatif. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Majalengka Drs Agus Permana MP mengatakan, hasil rapat koordinasi tingkat nasional bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) beberapa waktu lalu diketahui bahwa pertumbuhan kendaraan yang akan mengikuti arus mudik Lebaran 2013 diprediksi akan mengalami kenaikan. “Prediksi Kemenhub pertumbuhan kuantitas kendaraan mobil pribadi naik 6,17 persen, dari yang tahun lalu jumlahnya 1.657.507 unit menjadi 1.759.775 unit. Kuantitas sepeda motor juga diprediksi naik 8,15 persen, dari yang tahun lalu 2.799.134 unit jadi 3.027.263 unit. Sementara volume jalan segitu-gitunya,” jelas dia kemarin (16/7). Jadi, kata dia, jalur alternatif pun pada musim arus mudik tahun ini diprediksi akan lebih di dipadati oleh arus kendaraan pemudik dari kota pemberangkatan ke kota tujuan, salah satunya jalur-jalur jalan alternatif di Majalengka. Kabid Dalops dan Pengujuan kendaraan bermotor Drs H Dedi Supriadi MSi mengaku, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan pemudik yang akan melintas di Kabupaten Majalengka di musim mudik mendatang, tentunya pelaksanaannya nanti dikoordinasikan dengan sejumlah pihak terkait seperti kepolisian, TNI, dan leading sector terkait lainnya. Misalnya, dengan persiapan personel dalops. Dia menyebutkan, untuk arus mudik nanti, semua karyawan dishub maupun UPTD terkaitnya akan dikerahkan seluruhnya guna mengatur kelancaran arus transportasi darat. “Kalau di bidang kita personelnya hanya ada 34 orang. Tapi, nanti semua karyawan sekitar 140-an orang dikerahkan untuk ikut ambil bagian,” ujarnya. Di samping itu, pihaknya pun sudah menyiapkan pola rekayasa pengalihan arus. Manakala lalu lintas di jalur utama pantura sebagiannya dialihkan ke jalur alternatif yang akan melintasi Kabupaten Majalengka. “Biasanya kalau ada pengalihan arus dari jalur pantura dibuangnya ke arah Cikamurang. Di Cikamurang sendiri juga biasanya kalau situasinya terjadi crowded (ramai, red) karena pertemuan jalur alternatif Cikamurng dengan jalur utama Cirebon-Bandung, maka jalur jalan kabupaten yang dipergunakan,” ujarnya. Namun, untuk pembahasan rencana secara resmi dan masukan-masukan adanya strategi lain, masih akan dirumuskan dalam rapat koordinasi dengan muspida dan leading sector terkait lainnya guna mengantisipasi arus mudik di Kabupaten Majalengka. “Rencana resminya nanti akan dibahas di rakor bersama muspida dan instansi terkait lainnya. Sekarang kita baru persiapan-persiapan awal antisipasinya dulu,” ulasnya. (azs)

Tags :
Kategori :

Terkait