Polisi Gelar 'Operasi', Ojol di Majalengka Malah Senang
Satlantas Polres Majalengka melaksanakan program Polantas Menyapa dengan manyasar pengendara Ojol.--Radar Majalengka
MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM - Polisi menggelar kegiatan yang merupakan bagian dari Operasi Patuh Lodaya 2025 di Kabupaten MAJALENGKA.
Kegiatan dengan nama Polantas Menyapa ini, disambut baik oleh para pengendara khususnya ojek online yang beroperasi di Majalengka.
Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Majalengka melalui program Polantas Menyapa, menyasar Ojol yang dianggap sebagai mitra strategis dalam mendukung ketertiban dan keselamatan berlalu lintas.
Meskipun dikenal sebagai institusi penegak hukum, tetapi juga sebagai mitra masyarakat dalam membangun budaya tertib berlalu lintas.
BACA JUGA:Sekolah Swasta Jadi Tumbal, Kiai Asal Indramayu Ini Minta KDM Tanggung Jawab
Kegiatan tersebut juga merupakan bagian dari Operasi Patuh Lodaya 2025, yang dilaksanakan serentak di seluruh wilayah hukum Polda Jawa Barat mulai 14 hingga 27 Juli 2025.
Berlokasi di salah satu titik keramaian Kota Majalengka, kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Majalengka, AKP Rudy Sudaryono, didampingi KBO Lantas, Kanit Kamsel, serta sejumlah personel Satlantas lainnya.
Kegiatan tersebut tidak bersifat formal maupun represif, kegiatan digelar dalam suasana santai namun bermakna, mengedepankan pendekatan dialogis dan edukatif.
Kegiatan ini disambut positif oleh para pengemudi ojol yang hadir. Salah satunya, Dede Sulaeman (34), menyatakan bahwa ia merasa dihargai dan dilibatkan dalam upaya menciptakan ketertiban berlalu lintas.
BACA JUGA:Giliran Eros Mundur dari KONI Kabupaten Cirebon, Sutardi Merasa Digoyang Pihak Eksternal
"Kami sering kali hanya dianggap pelanggar, padahal banyak juga dari kami yang taat aturan. Dengan kegiatan seperti ini, kami merasa lebih dekat dengan polisi dan memahami alasan di balik setiap aturan," ujar Sulaeman.
Senada dengan itu, sejumlah pengemudi ojol lainnya berharap kegiatan semacam ini dapat rutin dilakukan, tidak hanya saat operasi kepolisian berlangsung.
Menurut mereka, dialog langsung dengan aparat dapat menghapus stigma negatif dan membuka ruang komunikasi dua arah yang lebih konstruktif.
Kasat Lantas Polres Majalengka, AKP Rudy Sudaryono mengatakan, bahwa komunitas pengemudi ojol merupakan bagian penting dari ekosistem lalu lintas perkotaan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


