Ok
Daya Motor

Pemkab Cirebon Anugerahkan Adiwiyata: Dorongan Kolektif Jaga Lingkungan dari Sekolah

Pemkab Cirebon Anugerahkan Adiwiyata: Dorongan Kolektif Jaga Lingkungan dari Sekolah

Pemkab Cirebon Anugerahkan Adiwiyata: Dorongan Kolektif Jaga Lingkungan dari Sekolah-Dedi Haryadi-radarcirebon

RADARCIREBON.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon kembali mendorong gerakan peduli lingkungan melalui penganugerahan penghargaan Adiwiyata kepada sejumlah sekolah di wilayahnya. Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung PGRI Kabupaten Cirebon dan dihadiri oleh jajaran pemerintah daerah, termasuk Wakil Bupati Cirebon.

Wakil Bupati Cirebon, H. Agus Kurniawan Budiman, menegaskan bahwa penghargaan Adiwiyata bukan sekadar simbol, tetapi menjadi upaya strategis untuk menanamkan budaya peduli lingkungan sejak dini.

“Alhamdulillah kita Kabupaten Cirebon melalui Dinas Lingkungan Hidup memberikan penganugerahan atau penghargaan Adiwiyata kepada sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Cirebon. Harapannya supaya nanti bisa diketok-tularkan ke semua sekolah karena ini menjadi landasan dasar khususnya bagi Kabupaten Cirebon untuk melestarikan lingkungan,” ujarnya.

Agus menyebut, pelestarian lingkungan bukan tanggung jawab satu pihak, melainkan membutuhkan sinergi. Mulai dari pemerintah daerah, pemerintah desa, dunia pendidikan, masyarakat, hingga para pelajar.

BACA JUGA:Kandang Ayam Jadi Gudang Miras Digerebek Polisi di Cirebon

Ia menekankan pentingnya kebiasaan kecil seperti membuang sampah pada tempatnya dan menanam pohon. Agus bahkan menyoroti contoh nyata kerusakan lingkungan di wilayah perbukitan Walet yang sempat ia kunjungi.

“Bukitnya sudah gundul, pohon-pohonnya ditebang oleh para oknum. Harapannya kalau ini dimulai dari pelajar, ke depan tidak terjadi lagi pembalakan liar supaya minimal bisa menahan air yang nantinya dialirkan ke laut,” katanya.

Agus juga menyinggung masih sedikitnya sekolah yang masuk kategori Adiwiyata dibanding jumlah sekolah di Kabupaten Cirebon. Dengan total lebih dari 800 sekolah dasar negeri dan swasta hingga ratusan jenjang SMP dan SMA, Pemkab berencana terus menambah jumlah sekolah penerima Adiwiyata.

“Sekarang baru 80-an. Tahun depan dinaikkan lagi dari 80 menjadi 100 dan nanti dinaikkan lagi supaya semuanya kurikulumnya bisa diterapkan,” ujarnya.

BACA JUGA:Polresta Cirebon Musnahkan Ribuan Botol Miras Jelang Nataru

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon, Dede Sudiono, melalui Kabid Peningkatan Kapasitas dan Pemulihan Lingkungan, Alfian Rediana, S.STP, menjelaskan mekanisme penilaian Adiwiyata dilakukan secara berjenjang melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.

“Kami dari tim penilai Adiwiyata bersama HPAI, KCD, dan Kementerian Agama melaksanakan penilaian di tingkatan sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional. Prosesnya mulai dari pendampingan, pembinaan, penilaian, dan evaluasi, dilakukan secara terus-menerus,” kata Alfian.

Selama tiga tahun terakhir, tercatat sekitar 82 sekolah di Kabupaten Cirebon telah menyandang predikat Adiwiyata di tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional.

Namun, predikat tersebut bukan jaminan tetap. Sekolah bisa naik tingkatan, tetapi juga bisa turun bila penilaian tidak memenuhi ambang batas provinsi atau nasional.

BACA JUGA:Sukses Gelar Seminar Pengembangan Karakter

“Ya, bisa merosot. Ketika nilainya di bawah ambang, dia tidak masuk kategori penilaian. Tetapi predikat berlaku selama empat tahun, dan setelah itu harus mengikuti kembali untuk mempertahankan status Adiwiyata,” jelasnya.

Lebih lanjut, Alfian menyebut Adiwiyata merupakan gerakan membangun kepedulian lingkungan bagi generasi muda, dengan indikator mencakup kebersihan, ruang terbuka hijau, hingga efisiensi air dan energi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait