Kuningan Hadapi Keterbatasan Fiskal Daerah, Bupati Dian Usulkan Ngamen ke Provinsi dan Pusat
Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar saat Musrenbang yang digelar secara daring dan luring.-Istimewa -Radarcirebon.com
Yang dimaksud oleh Dian yakni sumber pendanaan alternatif di luar APBD.
Oleh karena itu Bupati mendorong seluruh perangkat daerah untuk aktif mencari sumber pendanaan alternatif baik ke pemerintah provinsi, kementerian, maupun mitra pembangunan lainnya.
BACA JUGA:Bisa Sambil Rebahan, Begini Cara Ajukan KUR Bank Mandiri Secara Online
BACA JUGA:Kondisi Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Investasi di Pasar Modal Bisa Jadi Peluang
"Saya menyebutnya ngamen ke provinsi, kementerian, dan lembaga mitra,” ujarnya.
“Ayo semua bergerak Rikat, Rampak, Rancage! Kita ubah mindset, dari sekadar belanja ke dampak nyata untuk masyarakat,” imbuh Bupati Dian.
Sementara itu, terkait pelaksanaan Musrenbang, Pemkab Kuningan secara simultan menyusun tiga dokumen penting yaitu, RPJMD 2025–2029, RKPD 2026, serta Perubahan RKPD 2025.
Penggabungan musrenbang untuk dua dokumen utama ini merupakan bentuk efisiensi anggaran, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, tanpa mengurangi substansi dan urgensinya.
Visi pembangunan lima tahunan Kabupaten Kuningan dirumuskan dalam tagline “Kuningan Melesat”, singkatan dari Maju, Empowering, Lestari, Agamis, dan Tangguh.
Visi ini akan diturunkan ke dalam enam misi strategis, yang mencakup reformasi birokrasi, pertumbuhan ekonomi inklusif, pemberdayaan masyarakat, pelestarian lingkungan, penguatan nilai-nilai agamis dan budaya, serta peningkatan layanan dasar dan ketahanan sosial.
Untuk mencapai visi tersebut, Bupati juga menekankan pentingnya nilai-nilai lokal seperti Runtut Raut Sauyunan, Sabobot Sapihanean.
Menurut dia, nilai-nilai tersebut merupakan ruh kebersamaan dan gotong royong dalam membangun daerah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


