Indonesia Menjadi Anggota Universal Postal Union, Apa Manfaatnya Bagi Masyarakat
Indonesia kembali terpilih sebagai anggota Universal Postal Union. --
JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Dalam Kongres Badan Pos Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) atau Universal Postal Union (UPU) ke-28 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), pada 7-20 September 2025, Indonesia terpilih kembali sebagai anggota Council of Administration (CA) dan Postal Operation Council (POC).
Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), Edwin Hidayat Abdullah, terpilihnya Indonesia sebagai anggota CA dan POC UPU merupakan kehormatan sekaligus tanggung jawab besar dalam membawa aspirasi masyarakat dan negara-negara berkembang terhadap modernisasi layanan pos yang inlusif.
“Kami berkomitmen untuk membawa aspirasi Indonesia dan negara-negara berkembang agar layanan pos semakin modern, inovatif, dan inklusif."
BACA JUGA:Dinsos Jabar Kirim Bantuan Logistik untuk Penanganan Longsor di Gunung Kuda Cirebon
BACA JUGA:Indonesia Kirim Bantuan Tim Penyelamat dan Logistik untuk Korban Gempa Bumi di Myanmar
"Kami juga ingin memastikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam memperkuat layanan kiriman luar negeri yang dapat mendorong produk UMKM Indonesia menembus pasar global,” tutur Edwin dalam keterangannya yang dikutip Minggu, 21 September 2025.
Lewat keanggotaan CA dan POC UPU, Indonesia akan menjadi negara yang menentukan arah kebijakan UPU dan operasional jaringan dan layanan pos dan logistik dunia.
Selain itu, memperoleh akses lebih luas terhadap pengembangan ekosistem dan layanan pos di dalam negeri.
Partisipasi dan keanggotaan Indonesia pada CA dan POC UPU periode 2025-2029 diharapkan memberikan manfaat nyata, antara lain dalam penguatan ekosistem pos global dan nasional.
Khususnya dalam era digitalisasi dan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) antara lain:
BACA JUGA:Sebagai Petunjuk Kedaulatan Sebuah Negara, PT Pos Indonesia Keluarkan Perangko Seri PLBN
- Meningkatkan layanan paket ke luar negeri, layanan keuangan pos dan logistik dalam rangka mendorong e-commerce dan ekonomi digital Indonesia.
- Serta meningkatkan daya saing produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia agar semakin dikenal di pasar global.
Sebagai anggota CA dan POC, Indonesia akan memprioritaskan tiga agenda utama:
- Menguatkan tata kelola UPU berbasis anggota sehingga suara negara anggota, khususnya negara berkembang, dapat memengaruhi keputusan-keputusan strategis UPU.
- Mendorong transformasi digital agar layanan pos tetap relevan dan inklusif di era digital dan AI.
- Meningkatkan inklusivitas ekosistem pos dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, baik skala besar maupun kecil, guna membangun layanan pos dan logistik global yang tangguh dan berkelanjutan.
Dalam pemilihan ini, Delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital serta diikuti oleh pejabat terkait dari Direktorat Pos dan Penyiaran, Direktorat Layanan Ekosistem Digital, Pusat Kelembagaan Internasional, Kementerian Luar Negeri, Kemenko Polkam, dan PT Pos Indonesia, dengan dukungan Perwakilan RI di Abu Dhabi dan Dubai. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: reportase


