Universitas Paramadina Serukan Penguatan Dukungan Psiko-Sosial bagi Penyintas Bencana Sumatera
Assoc. Prof. Muhammad Iqbal Ph.D.JPG-Univeritas Paramadina-Radar Cirebon
BACA JUGA:Pembinaan Frontliner, Upaya KAI Daop 3 Cirebon Tingkatkan Kualitas Layanan Selama Nataru
Pada tingkat komunitas, penyediaan ruang aman bagi anak dan lansia, kegiatan berbasis budaya lokal, serta kolaborasi puskesmas, sekolah, dan organisasi kemanusiaan dapat memperkuat pemulihan sosial.
Sementara itu, pada tingkat kebijakan, pemerintah pusat dan daerah perlu mengintegrasikan layanan kesehatan mental ke dalam sistem penanggulangan bencana, memberikan pelatihan PFA untuk relawan dan guru, serta menyiapkan anggaran khusus rehabilitasi psikososial jangka panjang.
Selain pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, selimut, dan tempat tinggal sementara, Iqbal menegaskan bahwa penyintas memerlukan dukungan emosional, sosial, dan informasi yang memadai.
Intervensi tersebut bertujuan membangun resiliensi jangka panjang, agar masyarakat tidak hanya pulih sementara, tetapi benar-benar mampu bangkit dan membangun kembali kehidupan yang lebih kuat setelah bencana.
BACA JUGA:Kemenangan Sia-sia, Timnas Indonesia U-22 Dipastikan Tak Bisa Pertahankan Emas SEA Games 2025
Dalam pernyataan penutupnya, Iqbal menegaskan pentingnya menjaga martabat serta harapan para penyintas.
“Bencana boleh merusak bangunan, tetapi jangan sampai meruntuhkan harapan dan martabat manusia,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


