143 Perusahaan Realokasi Investasi ke Indonesia

143 Perusahaan Realokasi Investasi ke Indonesia

JAKARTA – Pemerintah melalui Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengumumkan kabar baik bahwa ada 143 perusahaan yang berencana melakukan realokasi investasi ke Indonesia. Jumlah ini berpotensi menyerap lebih dari 300 ribu tenaga kerja di Tanah Air.

“Dari dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), saat ini terdapat 143 perusahaan yang berencana realokasi investasi ke Indonesia. Antara lain Amerika Serikata, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, dan Cina,” ujarnya dalam video daring, kemarin (16/9).

Untuk memudahkan perusahaan tersebut melakukan realokasi di Indonesia, ada empat strategi yang dilakukan pemerintan. Pertama, secepatnya menyelesaikan RUU Tenaga Kerja dengan DPR.

Kedua, menyusun daftar prioritas investasi. Menurut Airlangga, daftar ini tidak hanya dengan pendekatan picking the winners, namun akan mencakup bidang usaha yang bakal diberikan fasilitas perpajakan dan non perpajakan.

Kemudian ketiga, dalam rangka penguatan pengembangan industri serta konektivitas transportasi logistik, pemerintah akan pengembangan koridor di sepanjang Pulau Jawa jalur Utara.

Terakhir, menyusun inisiatif pembangunan superhub sebagai sentra produksi perdagangan teknologi dan keuangan. Menurutnya, adanya superhub di daerah akan meningkatkan pemerataan ekonomi antar daerah.

“Saat ini, terdapat 5 potensi superhub di Indonesia, yakni koridor Bali Nusa Tenggara, koridor Sulawesi Utara, koridor Batam, Bintan, Karimun Tanjung Pinang, koridor kawasan ibu kota negara Kalimantan Timur serta Kawasan Segitiga Rebana di Jawa Barat,” ungkapnya.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meyakini pertumbuhan investasi pada kuartal III/2020 ini akan lebih baik dibanding pada kuartal II/2020. Diketahui, BKPM mengumumkan realisasi investasi kuartal II/2020 mengalami penurunan sebesar 4,3 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. “Kuartal ketiga akan lebih baik dibandingkan kuartal kedua,” ujarnya.

Dia menegaskan BKPM yakin target investasi pada 2020 akan tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan, yakni sebesar Rp817,2 triliun. Selain itu, dia berharap jumlah lapangan kerja yang tercipta akan mencapai 1,2 juta tenaga kerja. “Angkatan kerja itu 2,5 juta, BKPM menyuplai lewat investasi di luar hulu migas dan keuangan 1,2 juta,” katanya.

Pun demikian dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengaku optimistis pada kuartal III/2020 akan menjadi titik balik dari kegiatan ekonomi. Hal itu tercermind ari berbagai kegiatan ekonomi di bulan Juli yang menunjukkan tren positif.

“Terjadi pembalikan arah ekonomi menuju positif namun masih sangat dini dan masih sangat kaku. Ya, meski kegiatan mobilitas masyarakat mulai meningkat dibandingkan bulan April dan Mei, namun mobilitas itu tidak langsung diterjemahkan ke dalam konsumsi maupun investasi,” ujarnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini berharap pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2020 mendekati 0 persen. Meski indikator perbaikan ekonomi terbilang masih dini dan rapuh, namun dia meyaini akselerasi belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) pada bulan Agustus dapat menopang konsumsi dan investasi.

“Kalau seandainya kontraksi investasi bisa lebih diturunkan, lebih kecil dalam hal ini mendekati 0 dan konsumsi juga bisa mendekati zona netral yaitu 0, maka kita bisa berharap kuartal ketiga bisa mendekati ke 0 persen,” tukasnya. (din/fin)

https://www.youtube.com/watch?v=DGo7wX-Uy9k

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: