Kemenag Jamin Tidak Pilih Kasih
KUNINGAN- Pengumuman yang ditunggu-ditunggu oleh para calhaj terkait pemangkasan kuota 20 persen akhirnya diumumkan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama. Untuk Kuningan, surat edaran tersebut baru disebar mulai 16 Juli. Pemangkasan itu, dari kuota 978 orang berarti ada yang dipangkas 196 orang, sehingga yang berangkat 782 orang. Surat edaran oleh pihak Kemenag Kuningan sudah diberikan kepada KBIH dan KUA. “Saya yakin semua calhaj bisa menerima keputusan ini karena memang dari pemerintah, buntut ada pembatasan kuota dari kerajaan Arab,” tutur Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuningan Drs H Agus Abdul Kholik melalui Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah H Hamzah Rukmana SAg MA, kepada Radar, kemarin (17/7). Hamzah menjamin pemangkasan ini sesuai nomor urut pendaftar. Tidak ada rekayasa untuk meloloskan calhaj, pemangkasan dilakukan dengan sistem komputerisasi sesuai dengan urut. Bahkan di situs Kemenag, para calhaj bisa mengakses siapa saja yang lolos dan tidak sesuai dengan nomor urut. Keterbukaan ini agar para calhaj tidak merasa dibohongi. Pihak Kemenag tidak ingin mengecewakan para calhaj yang gagal berangkat. “Tidak ada rekayasa sama sekali. Sebagai bukti seorang kasi di Kemenag Kuningan tidak lolos. Padahal kasi tersebut merupakan nomor urut pertama yang terpangkas. Kalau ada rekayasa pastinya bisa diloloskan,” tandasnya. Dari jumlah 196 yang dicoret, sebenarnya hanya 152 yang benar-benar tidak jadi berangkat. Pasalnya, ada 44 orang tidak melunasi dengan berbagai alasan. Setelah ada pemangakasan lanjut dia, calhaj yang lolos akan mengikuti manasik masal II dan cek kesehatan. Sementara untuk pengurusan paspor sudah beres termasuk yang gagal berangkat. Bagi yang gagal tidak menjadi masalah karena paspor berlaku lima tahun sekali. Untuk yang gagal sesuai janji pemerintah tidak akan dikenakan biaya tambahan apabila ongkos haji naik pada tahun 2014. Kalau pun ongkos turun, kelebihannya akan diberikan. Mantan Kasi Pontren ini menyebutkan, selain manasik dan pemeriksaan kesehatan, juga akan dibentuk ketua regu dan rombongan. Untuk hal ini akan diserahkan kepada setiap KBIH. Mengenai keberangkatan calhaj Kuningan diusahakan usai pemilihan bupati tanggal 15 September. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: