Siapkan Operasi Ketupat Lodaya

Siapkan Operasi Ketupat Lodaya

INDRAMAYU - Menghadapi arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini, Kepolisian Resor Indramayu menggelar rapat koordinasi lintas sektoral dalam rangka Operasi Ketupat Lodaya tahun 2013, Kamis (18/7). Sejumlah pihak yang terlibat di dalam momen tahunan itu, menyampaikan kesiapan dalam menghadapi arus mudik hingga arus balik Lebaran nanti. Berbagai persoalan dibahas, mulai dari berbagai hambatan dan solusinya. Sejumlah titik yang menjadi daerah rawan secara detail dibahas untuk dapat mengurangi berbagai kerawanan yang terjadi. Begitu pula dengan simulasi pemecahan masalahnya, turut dipaparkan dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 3 jam lebih itu. Sejumlah hambatan yang diprediksi masih terjadi pada pelaksanaan mudik hingga arus balik nanti, di antaranya tradisi melempar uang receh di jembatan Sewo, daerah perbatasan antara Indramayu dengan Subang. Warung-warung musiman yang mendirikan lapak di tepi jalan, juga dinilai akan menghambat arus lalu lintas. Selain itu, u-turn yang bukan peruntukannya, juga harus dilakukan penanganan agar tidak menghambat arus. Serta pelaksanaan salat Idul Fitri di sejumlah tempat yang menggunakan badan jalan sebagai lokasi salat, juga menjadi sorotan persoalan yang akan menghambat arus mudik. “Untuk pengamanan mudik hingga arus balik Lebaran tahun ini, kepolisian akan menerjunkan 834 personel. Itu belum termasuk personel BKO, dan dari dinas terkait lainnya. Idealnya, jalur sepanjang 68 kilometer yang terbentang mulai dari Sewo, Kecamatan Sukra hingga Cadangpinggan, Kecamatan Sukagumiwang itu diperlukan 4.080 personel,” terang Kapolres Indramayu AKBP Wahyu Bintono HB dalam rakor tersebut. Angka personel tersebut, sambungnya, untuk ditempatkan pada 680 pos dengan masing-masing pos ditempatkan 6 orang personel. “Setiap 100 meter akan terdapat satu orang personel, dan dalam setiap 1 kilometernya akan didirikan 1 pos gatur. Jumlah kekuatan yang ada, juga akan mengatur di sejumlah lokasi pasar tumpah dan parkiran di sepanjang jalur,” imbuhnya. Terobosan yang dilakukan pada tahun ini, adalah pemasangan kamera CCTV di 5 titik pantau. Di antaranya di wilayah Sukra dan Sukagumiwang sebagai pintu masuk Kota Mangga, kemudian CCTV juga akan dipasang di pasar Patrol, simpang Lohbener, dan pasar Karangampel. Selain itu, diperbanyak rest area yang kini jumlahnya mencapai 42 titik. Dalam rakor tersebut, Komando Distrik Militer 0616/Indramayu, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi, Satuan Polisi Pamong Praja, petugas pemadam kebakaran, Organisasi Radio Republik Indonesia (Orari), petugas derek, Pertamina, dan sejumlah organisasi kemasyarakatan telah menyatakan kesiapan serta akan menerjunkan anggotanya. Pertemuan yang dilangsungkan di aula Atmaniwhedana itu, juga dihadiri oleh tokoh masyarakat, pengusaha SPBU, pengusaha rumah makan dan berbagai elemen lainnya. Hal itu dilakukan untuk menyamakan gerak dan langkah agar selama mudik hingga arus balik Lebaran nanti dapat berjalan dengan lancar. Dalam paparannya, dishubkominfo telah merencanakan untuk menggelar operasi angkutan Lebaran 2013. Sedangkan Dinas Kesehatan telah menyusun sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) dengan mengoptimalkan 49 Puskesmas dan armada ambulans, serta 5 pos pelayanan kesehatan dengan jumlah 200 tenaga kesehatan. Sementara untuk ketersediaan bahan bakar minyak, Pertamina juga telah menyiapkan Posko Satgas Mudik. Hal itu dilakukan untuk menjaga ketersediaan bahan bakar selama arus mudik dan balik Lebaran. Setiap harinya, Pertamina akan menyediakan 2.600 kiloliter. Dengan prediksi titik puncak arus yang terjadi pada H-4 atau H-5. Untuk mengangkut bahan bakar, Pertamina akan menyiapkan 52 armada tanki dan 11 tanki tambahan. Selain itu, juga telah disiapkan SPBU kantong yang akan bergerak mobile untuk melakukan suplai agar tidak terjebak macet dan mengatasi SPBU yang stoknya telah kritis. (cip)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: