Obat Trump

Obat Trump

KALAU Donald Trump bisa sembuh dengan obat yang diberikan padanya sekarang ini, maka itulah game changer.

Termasuk game changer politik.

Trump bisa mengklaim bahwa obat Covid-19 sudah ditemukan. Dia sendiri pula yang dipakai uji coba. Trump menjadi pahlawan besar kesehatan Amerika. Ia jadi pahlawan Covid-19 di negerinya.

Obat yang diberikan pada Presiden Trump itu disebut Regeneron\'s antibody cocktail. Berarti belum ada namanya. Regeneron adalah nama depan perusahaan obat Amerika yang memproduksinya: Regeneron Pharmaceuticals Inc.

Obat baru yang diberikan kepada Trump itu benar-benar baru. Baru dibuat beberapa hari sebelum Trump terkena Covid-19 Jumat lalu.

Waktu perusahaan mengumumkan ditemukannya obat itu, minggu lalu, harga sahamnya sudah naik 58 persen. Padahal waktu itu Trump dan istri masih belum terkena Covid-19. Bayangkan betapa melejit harga saham itu setelah ini.

Terutama kalau Trump benar-benar sembuh.

Memang menjadi perdebatan juga di kalangan dokter di Amerika. Mengapa Trump diberi obat yang statusnya masih uji coba klinis. Masih jauh dari mendapat persetujuan FDA —lembaga yang menguji obat dan makanan di Amerika.

Lebih mencurigakan lagi, mengapa obat yang masih berstatus uji coba diberikan kepada seorang presiden Amerika —tidak sampai 24 jam setelah Trump dinyatakan terkena Covid-19.

Ada apa?

Pendapat pertama, Trump ingin menjadikan peristiwa ini sebagai pengubah keadaan. Game changer.

Toh Trump hanya mendapatkan gejala ringan. Kans untuk sembuh sangat besar. Kalau itu bisa dimanfaatkan untuk peristiwa kepahlawanan, maka kans untuk sukses besar.

Itu bisa mengubah posisi pencapresan Trump yang lagi lemah menjadi kuat.
Kemungkinan kedua, jangan-jangan ditemukan gejala yang serius. Sehingga dokter memutuskan untuk memberi obat yang “berat”. Termasuk “berat” dalam status, belum teruji secara benar.

Kalau tingkat Covid-19 yang diderita Trump itu ringan, kata seorang dokter di USA Today, mestinya kan cukup di rumah, diberi layanan pendukung seperti vitamin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: