SPP SMAN 2 Naik 100%, Ada BOS Malah Lebih Mencekik
KUNINGAN - Beban pendidikan semakin menyayat hati orang tua siswa. Alih-alih pendidikan gratis dari pemerintah, SMAN 2 Kuningan justru membebani siswa baru dengan biaya SPP (sumbangan penyelenggaraan pendidikan) Rp425 ribu/bulan. Atau naik hampir 100%, atau Rp210 ribu. Praktis, banyak orang tua siswa keberatan. “Kami bukan tidak mau bayar. Kami hanya keberatan,” tegas orang tua siswa baru SMAN 2 Kuningan asal Desa Sukamulya, Toto Krismadianto. Pria yang akrab disapa Toto Tipung itu, menilai beban biaya siswa SMAN 2 Kuningan sudah mencekik orang tua. Angkanya lebih mahal dibanding sebelum ada BOS (biaya operasional sekolah). Sedangkan Ia tahu bahwa pendidikan SMA/SMK sudah dibantu BOS Rp1 juta/siswa per tahun. Belum ditambah BOS dari Provinsi Jawa Barat Rp200 ribu/siswa per tahun dan BSM (beasiswa siswa miskin) Rp1 juta/tahun. “Biaya awal tahun memang tidak ada. Tapi apa bedanya kalau SPP per bulan membengkak jadi Rp425 ribu/bulan dari semula Rp215 ribu/bulan,” tanya dia. Jika ditotal selama tiga tahun pendidikan SMAN 2 Kuningan dikali Rp425 ribu, berarti Ia harus mengeluarkan biaya total untuk anaknya Rp15,3 juta. Biaya itu lebih mahal dibanding tahun sebelumnya. Atau ketika masih ada biaya awal tahun siswa baru SMAN 2 Kuningan Rp4 juta. Jika ditotal Rp4 juta kali Rp215 ribu/bulan kali 3 tahun hanya Rp11,7 juta. “Saat itu (tahun 2012, red) belum ada BOS. Sekarang ada BOS kenapa lebih mahal,” tanyanya lagi kebingungan. Menurut dia, ada BOS tidak ada BOS sama saja. Pun kebijakan penghapusan biaya awal tahun sekolah dengan tidak dihapuskan sama saja. Yang Ia rasakan, biaya SMAN 2 Kuningan semakin mahal. “Mana janji pemerintah. Mana peran pemerintah. Katanya pendidikan gratis mulai SD sampai SMA. Nyatanya semakin memberatkan. Padahal sudah jelas dalam undang-undang, bahwa pendidikan itu tanggung jawab pemerintah,” tandasnya. H Unang Sahmi, orang tua siswa baru SMAN 2 Kuningan lain, mengeluhkan hal serupa. Pria asal Desa Bayuning ini mempertanyakan peran komite sekolah. Seharusnya komite ikut memperjuangkan dengan menagih janji ke pemerintah, bahwa terhitung Juli 2013 pendidikan mulai tingkat SLTA hingga SD akan dibebaskan. “Waktu itu memang ada musyawarah, tapi banyak orang tua keberatan. Tapi mereka tidak bisa bicara. Kayak saya, diwakilkan ke istri. Tapi sebenarnya setelah musyawarah itu, saya banyak menemui orang tua siswa lain. Ternyata mereka semua juga keberatan,” ungkap Unang. Pekerjaannya hanya berjualan ikan dengan penghasilan dibawah Rp1 juta/bulan. Jika harus membiayai sekolah anaknya di SMAN 2 Kuningan Rp425/bulan, bagaimana dengan makan sehari-hari. belum dihitung biaya transport anaknya dan lain-lain. (tat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: