Sejarah di Balik Tradisi Tawurji

Sejarah di Balik Tradisi Tawurji

CIREBON - Di hari Rabu terakhir bulan shafar, Keraton Kanoman menggelar Tawurji. Tradisi ini, juga berkaitan dengan sejarah masa lalu.

Juru Bicara Kesultanan Kanoman, Ratu Raja Arimbi mengatakan, menurut cerita yang berkembang di lingkungan keraton, tradisi tawurji bermula dari upaya perlindungan murid-murid Syekh Lemah Abang yang dianggap sesat, disertai nasib mereka yang terlunta- lunta.

Hal tersebut menyebabkan Sunan Gunung Jati melindungi mereka dengan memberikan uang koin sebagai bekal untuk bertahan hidup.

Baca Juga: Mobil Desa Dipakai Belajar Nyetir, Seruduk Tiang PJU di Komplek Bima

Peristiwa ini tepat pada hari Rabu terakhir bulan shafar dan pada hari itu juga berbarengan dengan tradisi ritual ngapem di bangsa Paseban Keraton Kanoman, dengan memanjatkan doa kepada Allah dan tawassul kepada para wali dan leluhur raja-raja di hari yang sama.

Keraton Kanoman juga menggelar tradisi Ngapem. Ngapem sendiri merupakan ritual membuat dan membagikan apem, kue berbahan tepung beras dan ragi, kepada warga sekitar keraton.

Selengkapnya baca di sini…

Tonton video berikut:

https://www.youtube.com/watch?v=4cF347WSWto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: