1.000 Pelaku Usaha Latihan E-Commerce

1.000 Pelaku Usaha Latihan E-Commerce

TASIKMALAYA – Di era revolusi 4.0, segala bentuk aktivitas masyarakat sudah menggunakan sistem digitalisasi. Kemajuan itu harus dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM untuk memperluas pangsa pasar.

Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya memberikan pelatihan e-commerce kepada para pelaku UMKM yang berlokasi di Gedung Gedung Pusat Pengembangan Industri Kerajinan (PPIK). Target dari pelatihan tersebut yakni 1.000 secara bertahap sampai Desember 2020 mendatang.

Kegiatan dibuka oleh Walikota Tasikmalaya Drs H Budi Budiman, sekaligus memberikan motivasi kepada para peserta untuk bisa berkembang. Menurutnya, UMKM merupakan salah satu kelompok usaha yang punya peranan penting dalam perekonomian masyarakat. “Potensi kita sangat besar, jangan sampai seperti tikus mati di lumbung padi,” ujarnya, Selasa (20/10).

Pola penjualan dengan sistem digital merupakan pola modern yang tidak bisa diabaikan. Pelaku UMKM harus memanfaatkannya semaksimal mungkin untuk memperluas konsumen. “Tidak perlu pikirkan pengirimannya, sekarang sudah ada jasa ekspedisi,” katanya.

Namun demikian, pola konvensional bukan berarti harus ditinggalkan. Karena dengan melakukan komunikasi secara langsung dengan konsumen, hubungan emosional bisa tetap terjaga. “Sekaligus menjaga silaturahmi dengan pelanggan,” terangnya.

Di sisi lain, kualitas produk dan pelayanan harus dijaga dengan baik, bahkan ditingkatkan untuk meraih kepercayaan pembeli. Karena ketika konsumen kecewa, itu akan berdampak buruk pada penjualan. “Jangan sampai gencar promosi, tapi pas ada yang beli barangnya belum ada atau lagi kosong,” tuturnya.

Sebagai publik figur, H Budi pun mengaku bersedia membantu promosi. Di antaranya menjadi model untuk difoto dengan produk olahan pelaku UMKM di Kota Tasikmalaya. “Untuk kemajuan UMKM saya akan dukung,” katanya.

Kepala Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya, H M Firmansyah menyebut, pelatihan tersebut merupakan upaya pemulihan ekonomi nasional. Fokusnya yakni strategi pemasaran melalui marketplace. “Dengan e-commerce, pemasaran dan penjualan bisa lebih efektif,” tuturnya.

Dalam kondisi pandemi ini, e-commerce sangat perlu untuk diterapkan. Karena mobilitas pelaku UMKM lebih terbatas karena ancaman wabah penyakit. “Jadi meskipun di rumah, UMKM kita harus tetap produktif,” katanya.

Teknisnya, kata dia, tentu bukan hanya soal cara pemasaran namun juga pengemasan produk supaya memiliki daya tarik. Seperti halnya pengambilan foto produk supaya bisa menarik minat pembeli. “Kalau tampilannya tidak memiliki daya tarik, minat pembeli pun akan kurang,” ujarnya.

Diharapkan, ke depan, para pelaku UMKM bisa menguasai pola e-commerce dan konvensional. Sehingga roda perekonomian di masa pandemi maupun setelahnya menjadi lebih baik lagi. “Kalau usaha perdagangan tetap bergerak, ekonomi masyarakat pun meningkat,” pungkasnya. (rga)

https://www.youtube.com/watch?v=f46xZJT7f-Y

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: