Tak Transparan, Peru Tolak Beli Vaksin Covid-19 AstraZeneca
PERU - Pemerintah Peru akhirnya menolak menandatangani perjanjian pembelian calon vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca PLC, Inggris.
Alasan Peru menolak vaksin produksi AstraZeneca karena pihak perusahaan tidak memberi data yang cukup mengenai hasil uji klinis dan jumlah dosis yang ditawarkan terlalu sedikit.
Perdana Menteri Peru, Walter Martos saat jumpa pers mengatakan pemerintah Peru telah meminta data hasil riset dan uji klinis calon vaksin kepada AstraZeneca. Namun, perusahaan belum mengirim informasi tersebut.
Peru makin membulatkan tekad menolak vaksin Covid-19 dari AstraZeneca menyusul adanya relawan asal Brasil yang meninggal saat uji klinis. Relawan tersebut berprofesi sebagai dokter. Sementara itu, AstraZeneca seperti disampaikan pemerintah Inggris mengatakan uji klinis vaksin masih akan terus berlanjut meski ada relawan yang meninggal.
“Perusahaan-perusahaan vaksin lain dapat memenuhi permintaan kami, tetapi AstraZeneca tidak,” sebut Martos.
“Mereka menawari kami jumlah vaksin yang sangat sedikit apabila dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain yang menawari kami jumlah vaksin yang banyak dengan biaya lebih rendah,” imbuhnya.
Martos sendiri menambahkan Peru masih mungkin menghadapi gelombang kedua pandemi Covid-19. Berdasar itu, Martos menegaskan memerlukan vaksin dalam jumlah banyak.
Kabar baiknya, kasus baru mulai menurun. Tingkat penularan dan kematian akibat Covid-19 di Peru menurun sejak September 2020. (yud/JP)
Tonton video berikut:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: