Ano-Azis Sebut PPDB Lancar
KEJAKSAN– Pasangan Wali Kota Drs H Ano Sutrisno MM dan Wakil Wali Kota Drs Nasrudin Azis SH akhirnya buka suara soal PPDB. Meski banyak kekurangan di sana-sini, bahkan banyak menuai protes, tapi Ano-Azis kompak menyebut pelaksanaan PPDB tahun ini lancar. Ano bahkan menampik anggapan jika PPDB tahun 2013 ini dianggap gagal. Menurutnya, PPDB tahun ini lebih baik dibandingkan PPDB 2012. Meski demikian, dia mengakui ada kekurangan dan kelemahan dalam sistem dan pelaksanaannya. “PPDB tidak gagal. Hanya ada kekurangan yang harus diperbaiki. Pembenahan memerlukan waktu,” tegasnya kepada Radar, Senin (22/7). Dikatakan, menuju perubahan membutuhkan proses. Termasuk dalam PPDB. Minimnya waktu sosialisasi peraturan wali kota (perwali) menunjukkan kurangnya waktu yang dibutuhkan. Disadari, hal itu imbas dari proses perpindahan jabatan wali kota dari Subardi kepada Ano Sutrisno. Otomatis, berbagai kebijakan mengalami perubahan pula. Dikatakan pria yang pernah menjabat kepala Bakorwil III Cirebon itu, saat dirinya menjabat sebagai wali kota, tidak memiliki cukup waktu untuk menelaah lebih dalam terkait PPDB dari berbagai sudut pandang. Karena itu, Ano meyakinkan PPDB tahun depan disiapkan secara matang dan sesuai harapan semua pihak. \"Perbaikan kelemahan yang ada, pasti dilakukan untuk menemukan formulasi terbaik,\" tukasnya. Tidak hanya kelemahan sistem PPDB yang harus dibenahi. Ke depan, kata Ano, semua pihak harus siap melaksanakan sistem yang sudah dibangun secara baik dan komprehensif. Pasalnya, jika seluruh komponen menaati aturan yang dibuat, dipastikan PPDB 2014 tidak akan ada masalah berarti. Di samping itu, dia mengimbau agar masyarakat menerima prestasi anaknya dan menyesuaikan dengan kemampuan anak. “Dalam PPDB, masyarakat juga harus fair play. Jangan mengandalkan orang lain,” pesannya. Saat ini, sudut pandang masyarakat perlu diubah, tentang anggapan sekolah negeri lebih baik dari swasta. Faktanya, banyak sekolah swasta yang melahirkan siswa berprestasi dan tidak kalah kualitas dengan sekolah negeri. Wakil Wali Kota Nasrudin Azis memiliki pandangan yang sama. Menurutnya, PPDB tahun ini tidak mengalami kegagalan. Hanya saja, perlu ada pembenahan pada berbagai lini. “PPDB tahun ini sudah bagus dibandingkan tahun lalu,” ucapnya kepada Radar. Menurut Azis, kepala sekolah dan pejabat dinas pendidikan (disdik) yang selalu siap siaga selama PPDB berlangsung, menunjukkan bahwa pelaksanaan penerimaan siswa baru tahun ini mengalami perbaikan menuju perubahan. Untuk menuju ke arah tersebut, membutuhkan waktu. Pasangan Ano-Azis, kata pria yang pernah menjabat Ketua DPRD Kota Cirebon itu, selalu komitmen dengan perubahan lebih baik. Hanya saja, untuk mencapai hasil maksimal yang diinginkan, membutuhkan waktu yang cukup lama. “Tidak semudah membalikan telapak tangan,” tukasnya. Saat menghadapi kebijakan PPDB 2013, dirinya dan Ano belum memiliki pengetahuan lebih dalam tentang proses dan teknis PPDB versi eksekutif. Walaupun demikian, dia berkomitmen untuk tidak melakukan berbagai kebijakan yang merugikan masyarakat. Artinya, pada PPDB tahun 2014 nanti, berbagai sistem penerimaan peserta didik baru akan dibahas secara maksimal. Termasuk, kekurangan dan celah yang memungkinkan terjadinya kecurangan dalam PPDB. “Kami berupaya menuju perubahan. Masyarakat juga harus realistis. Jika tidak mampu sekolah di satu tempat, alihkan ke tempat lain,” pesannya. LOYALIS BICARA Sementara itu, internal tim sukses Ano-Azis tidak sependapat dengan pernyataan pengurus DPC Partai Demokrat Djoko Poerwanto yang menyebutkan Ano-Azis mulai tak harmonis. Salah satu loyalis Ano-Azis, Umar Stanis Clau, menepis kabar tersebut. Apalagi ketidakharmonisan itu dikait-kaitkan dengan pelaksanaan PPDB. Umar mengatakan, pembagian tugas antara wali kota dan wakil wali kota sudah sangat jelas. Wakil wali kota misalnya, mendapat tugas membangun kinerja OPD. “Kata siapa Ano-Aziz tidak kompak. Justru perubahan itu semakin nyata dan terlihat. Buktinya PPDB berjalan dengan baik dan lancar,” tegasnya. Hal senada juga dikatakan pengurus DPC Partai Demokrat, Andrian Rahardjo. Pria yang akrab disapa Jojo ini tidak yakin dengan kabar Ano-Azis sudah tak seirama. Jojo tidak yakin dengan pernyataan Djoko Poerwanto yang dinilainya terlalu berlebihan. “Pak Djoko terlalu berlebihan,” kata Jojo kepada Radar, kemarin. (ysf/abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: