Ramadan, Pengunjung Objek Wisata Turun

Ramadan, Pengunjung Objek Wisata Turun

MAJALENGKA - Bulan Ramadan dan musim hujan berkepanjangan, ternyata telah menyebabkan angka kunjungan ke objek wisata berkurang dari hari biasanya. Diakui pengurus Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Kabupaten Majalengka, Sukarna, yang sehari-hari bertugas di objek wisata Prabu Siliwangi Pajajar, Kecamatan Rajagaluh, jika hari-hari biasa selain bulan Ramadan, jumlah pengunjung yang datang ke sini mencapai ratusan orang. Tetapi saat bulan Ramadan tiba jumlah yang datang hanya beberapa orang saja dan mereka pun dari daerah sekitar yang dekat. Kalau sore hari di saat cuaca tidak hujan hanya para remaja yang ingin ngabuburit. Dikatakan Sukarna, objek wisata Prabu Siliwangi Pajajar lebih dikenal sebagai objek wisata religius. Karena di dalamnya ada tiga tempat yang dianggap keramat, yakni Pesanggrahan Prabu Siliwangi, Pemandian Sangiang Talaga Emas dan Pemandian Talaga Pancur. “Biasanya setiap hari ada pengunjung yang datang untuk ziarah. Hanya saja di bulan suci Ramadan, seperti saat ini yang sering sekali hujan turun, jumlah pengunjung yang datang berkurang dibanding hari-hari biasa,” jelas Sukarna saat dihubungi Radar, Senin (22/7). Sementara itu, Ketua Masyarakat Pariwisata Indonesia (MPI) Kabupaten Majalengka H Dadan Taufik mengatakan, objek wisata Prabu Siliwangi Pajajar memang lebih dikenal sebagai objek wisata religius atau wisata ziarah. Namun demikian di lokasi objek tersebut kini sudah dilengkapi berbagai sarana lainnya, seperti untuk perkemahan, dan kolam renang. “Bagi masyarakat yang berkunjung ke objek wisata Prabu Siliwangi Pajajar memang bukan hanya bisa berziarah ke Pesanggrahan Prabu Siliwangi atau mandi di Pemandian Talaga Emas dan Talaga Pancuran, tapi juga menikmati suasana alam yang masih asli. Selain itu juga, bagi para siswa sekolah bisa juga melakukan kemah, karena saat ini sarananya sudah ada dan cukup memadai,” ujar Dadan. Dikatakannya, yang menjadi kendala bagi pengunjung saat membawa kendaraan besar seperti bus, ke lokasi tersebut masih sulit sampai. Sebab, sarana pendukungnya yakni jalan menuju ke objek tersebut masih kecil dan sulit dilalui bus. Karena itu, hanya kendaraan kecil yang bisa sampai ke lokasi dan itupun tempat parkirnya masih sangat terbatas. (eko)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: