Literasi Digital: Pemanfaatan Teknologi dalam Konsep Merdeka Belajar

Literasi Digital: Pemanfaatan Teknologi dalam Konsep Merdeka Belajar

TANTANGAN dunia pendidikan kini semakin berat dengan datang dan berkembangnya teknologi yang semakin besar. Ini adalah tantangan yang sangat besar karena perbedaan paradigma antara generasi pendidik (guru dan dosen) dengan para peserta didik yaitu siswa dan mahasiswa.

Hadirnya sistem pendidikan baru yaitu “Merdeka Belajar”, di mana konsep yang mendasarinya adalah upaya mewujudkan kualitas SDM. Tujuan yang dikehendaki merupakan kapital intelektual yang memiliki keunggulan kompetitif dan komperatif, serta siap menghadapi era globalisasi. Apalagi saat ini bangsa Indonesia dihadapkan pada tantangan eksternal berupa hadirnya Revolusi Industri 4.0 yang bertumpu pada cyber-physical system, dengan didukung kemajuan teknologi, basis informasi, pengetahuan, inovasi, dan jejaring, yang menandai era penegasan munculnya abad kreatif.

Tantangan ke depan adalah bersifat internal. Berupa gejala melemahnya mentalitas anak-anak bangsa sebagai dampak maraknya simpul informasi dari media sosial. Menghadapi tantangan itu semua tentu harus diimbangi dengan pendidikan yang bermutu supaya dapat menjamin tumbuh kembangnya SDM yang berkualitas, bisa bertindak cepat, tepat, dan mampu beradaptasi dengan baik dalam mengantisipasi sekaligus mengatasi dampak negatif dari gelombang perubahan besar tersebut.

Baca juga:

Sidang Kasus Ujaran Kebencian dan Penghinanaan Ulama di PN Kota Cirebon, Sambil Menangis Terdakwa Mengakui

Mantan Ketua APTRI Jabar Dipolisikan Terkait Penjualan Gedung

Pilpres Amerika Serikat, Trump Terus Menyodok

Konsep merdeka belajar merupakan respons terhadap kebutuhan sistem pendidikan pada era Revolusi Industri 4.0. Di era Revolusi Industri 4.0 lembaga pendidikan tidak hanya membutuhkan literasi lama yaitu membaca, menulis, dan menghitung, akan tetapi juga membutuhkan literasi baru. Dari tiga literasi baru yang ada (literasi data, literasi digital, dan literasi manusia), prioritas program kerja apabila terpilih adalah lebih memprioritaskan literasi digital.

Menurut saya pemerintah pusat dan daerah yang ada di lingkungan pendidikan seharusnya melakukan penataan ulang penilaian dan pembelajaran melalui teknologi dalam rangka menyongsong perubahan dan kemajuan bangsa yang dapat menyesuaikan perubahan zaman. Salah satu contohnya yaitu mengembangkan dan mengoptimalkan literasi digital sekolah sebagai mekanisme pembelajaran terintegrasi dalam kurikulum atau setidaknya terkoneksi dengan sistem belajar mengajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: