Dua Nama Sudah di Meja Walikota

Dua Nama Sudah di Meja Walikota

KEJAKSAN – Lama tak terdengar prosesnya, pemilihan direktur Utama PD Bank Pasar rupanya sudah sampai meja balaikota. Walikota Subardi SPd mengatakan, sudah ada dua nama yang diterimanya, namun masih menunggu satu nama lagi. Nama-nama itu baru diterimanya sepekan lalu. “Nama-namanya baru saya terima kemarin, antara Jumat atau Kamis,” ujarnya, Senin (18/10). Subardi menjelaskan, dari ketiga nama itu belum ditentukan siapa yang akan menjadi dirut. Karena soal penentuan dirut keputusannya ada di Bank Indonesia. Nama yang disampaikan walikota sifatnya hanya rekomendasi kepada Bank Indonesia. Syarat-syarat lain juga ditentukan oleh Bank Indonesia, karena ini terkait kuat dengan teknis perbankan. “Soal kriteria, itu kaitannya dengan perbankan, soal siapa-siapanya, kita lihat nanti,” terangnya kepada Radar di Balaikota sebelum memasuki ruang kerjanya pagi hari. Terpisah, anggota Komisi B DPRD Kota Cirebon, Taufik Pratidina menaruh harapan kepada walikota bisa memilih figur profesional untuk dirut Bank Pasar, bukan karena kedekatan. Dirinya juga mempertanyakan kepada walikota alasan rekrutmen dirut yang tidak dilakukan secara terbuka. Padahal pemerintah daerah lain sanggup melakukannya, demi menjaring para bankir profesional. “Kuningan saja bisa rekrutmen dirut diumumkan ke publik. Kenapa kita tidak ya. Biar kandidatnya nanti tidak orang di lingkungan itu-itu saja. Warga kota kita kan banyak yang bankir profesional,” ucapnya. Seperti diketahui, kata dia, saat ini kinerja PD secara umum sangat tidak maksimal. Sehingga penerimaan terhadap kas daerah pun tidak meningkat signifikan. Sementara itu, mantan dirut PD BPR Bank Pasar yang kini mendekam di tahanan, Nono Sudiono mengharapkan, agar dirut yang baru merupakan orang-orang profesional. Patuh pada teknis perbankan dan tidak bisa diatur oleh penguasa, agar tidak jadi korban politik. “Saya sekarang sudah di luar sistem. Satu hal yang jadi harapan, agar dirut baru nanti benar-benar bisa menjalankan tugasnya secara profesional. Tidak seperti sekarang, ada mantan dirut yang sudah jelas kesalahannya. Bukannya diberhentikan, malah balik lagi jadi karyawan biasa di BPR Bank Pasar dan tetap mendapat gaji dari rakyat,” ungkapnya. (hen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: