UI Ciptakan Peta Mobilitas dan Sebaran Covid

UI Ciptakan Peta Mobilitas dan Sebaran Covid

JAKARTA – Berbagai inovasi teknologi muncul selama pandemi Covid-19. Seperti yang saat ini sedang dikerjakan oleh aqkademisi lintas fakultas Universitas Indonesia (UI). Tim Sinergi Mahadata UI Tanggap COVID-19 menciptakan peta mobilitas warga dan persebaran kasus Corona di Indonesia. Mereka menggunakan data dari Facebook.

“Peta yang bisa diakses melalui laman resmi Sinergi Mahadata UI itu dapat menjadi masukan dalam penyusunan kebijakan pengendalian COVID-19 di Indonesia. Tujuannnya untuk menilai indeks mobilitas masyarakat serta penambahan kasus harian COVID-19 di daerah yang memberlakukan PSBB maupun tidak. Selain itu, juga dapat melakukan pemetaan geospasial secara semi real-time,” ujar Ketua Peneliti Profesor Budi Wiweko dalam siaran pers universitas, Selasa (10/11).

Menurutnya, pemerintah pusat dan daerah bisa menggunakan peta tersebut untuk mengevaluasi kebijakan. Terutama terkait pengendalian mobilitas masyarakat dan efektivitasnya dalam menurunkan kasus COVID-19. “Peta dapat pula menjadi sumber data dalam mengevaluasi strategi physical distancing dalam menurunkan kasus COVID-19,” terang Wakil Direktur Pengembangan Bisnis dan Inovasi Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) Fakultas Kedokteran UI tersebut.

Peta mobilitas dan persebaran COVID-19 Tim Sinergi Mahadata UI dibuat berdasarkan data pengguna aplikasi Facebook yang mengizinkan riwayat lokasinya dicatat, yang dibagikan melalui program Facebook Data for Good. Data-data tersebut kemudian diagregasi secara anonim. Sehingga individu yang membagi datanya tidak bisa ditelusuri.

Penggagas peta mobilitas dan Wakil Ketua Tim Peneliti, Damar Susilaradeya menambahkan peta tersebut menyediakan data perubahan mobilitas dan persentase kepatuhan warga untuk tinggal di rumah.

“Peta mobilitas antara lain menunjukkan mobilitas warga pada hari raya keagamaan dan hari libur. “Juga dapat memonitor apakah masyarakat sudag menjalankan protokol kesehatan untuk mengendalikan penularan COVID-19. Ini dalam rangka mendukung gerakan disiplin 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak),” jelasnya.

Pemerintah, lanjutnya, perlu menekankan pesan kunci bahwa siapapun bisa terkena COVID-19. Karena itu, mematuhi protokol kesehatan lebih baik daripada sakit akibat terpapar COVID-19.(rls/rh/fin)

https://www.youtube.com/watch?v=RD6JzRchwDw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: