Kolosal 1001 Angklung Hanyutkan Suasana, Desa Cibuntu Miliki Angklung Pusaka
Anak-anak hingga dewasa memainkan angklung dalam acara Gebyar Angklung Kolosal di Desa Cibuntu, Kabupaten Kuningan. Foto:-Andre Mahardika-Radar Cirebon
RADAR CIREBON - Gebyar Angklung Kolosal, dimainkan 1001 orang di desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Minggu, 7 September 2024.
Meskipun konteksnya hanya belajar dan mengenalkan angklung, animo masyarakat sangat tinggi. Mereka senang dan hanyut dalam irama khas yang keluar dari alat musik berbahan bambu tersebut.
Terlebih, pemain angklung profesional yang didatangkan dari Bilik Udjo, mengiringi lantunan nada sejumlah lagu yang dipandu oleh seorang dirigen.
Saat dimainkan, suasana tenang dan enak didengar, dirasakan semua yang hadir. Nampaknya, angklung yang dipegang masing masing peserta, merupakan produk asli Cibuntu.
BACA JUGA:Gilga Sahid Konser di Cirebon, Ada Insiden Banting Mic, Merasa Kecewa dengan Panitia
BACA JUGA:Ratih Kumala di Pekan Sastra Cirebon: Gadis Kretek, Idealisme dan Realitas Penulis
Dirigen sekaligus koordinator Bilik Udjo, Chandra mengungkapkan, dipilihnya desa Cibuntu sebagai central publikasi dan pengenalan, ternyata adanya potensi yang menjanjikan.
Bahkan, bahan baku utama pembuatan angklung, ditemukan berlimpah disekitar desa.
"Sebenarnya gayung bersambut, kami sedang mencari, dan pihak dari sini mengundang. Akhirnya kita survey dan mencari, ternyata disini potensial. Bahan baku berlimpah," Ungkapnya kepada radarkuningan.
Dikatakannya, angklung asli Cibuntu yang ikut dimainkan saat kolosal, akan diabadikan untuk dijadikan angklung pusaka.
Pasalnya, angklung tersebut merupakan angklung pribumi yang dibuat dan berasal dari desa Cibuntu sepenuhnya.
"Yang tadi dimainkan, satu angklung pertama dibuat, akan diabadikan. Dijadikan pusaka untuk desa Cibuntu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: