Jelang Lebaran, Pembuat Urung Ketupat Keteteran Pesanan

Jelang Lebaran, Pembuat Urung Ketupat Keteteran Pesanan

Pengrajin urung ketupat di kelurahan Winduhaji Kecamatan/ Kabupaten Kuningan mulai kebanjiran pesanan. -Andre Mahardika-Radarkuningan.com

KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Menjelang hari Raya Idul Fitri, pengrajin urung ketupat di kelurahan Winduhaji Kecamatan/ Kabupaten Kuningan mulai kebanjiran pesanan. Saking banyaknya kejar target, mereka harus mengangam urung ketupat siang dan malam.

Seperti pengrajin yang berhasil ditemukan wartawan di rumahnya, terlihat tumpukan urung ketupat siap jual sudah menumpuk di segala penjuru rumah. Padahal, proses menganyam urung ketupat hanya dilakukan oleh dua orang lansia.

Dalam sehari, mereka berdua mampu menghasilkan sedikitnya 500 urung ketupat dengan upah yang diterima hanya Rp 2.500 rupiah per 10/ urung ketupat.

"Ini tuh bikin urung ketupat ya, untuk yang punya jual ketupat, saya mah hanya bikin urungnya saja, Sehari tuh bisa bikin 500 urung, dikerjain berdua ini di rumah," ungkap salah seorang pembuat urung ketupat saat ditemui dirumahnya.

BACA JUGA:Tanggapan Jay Idzes Ditanya Wartawan soal Inter Milan, Benar Diminati atau Cuma Gosip?

"Kalau upahnya, seratus ini dikasih duaribu limaratis rupiah, berarti yang limaratus tuh dibayar sebelas ribu limaratus, sehari tuh," imbuhnya.

Dikatakan Eli, pesanan menjelang lebaran selalu membludak. Saking banyaknya, mereka berdua rela menganyam daun kelapa untuk dijadikan urung ketupat siang dan malam.

"Sekarang banyak pisan, suka ngelembur habis taraweh teh, kadang engga tidur sampai sahur, da banyak soalnya, banyak terus. Ya ga kehitung pasti, soalnya seminggu mau lebaran tuh udah banyak," katanya.

"Selain puasa, lebaran, sehari harinya ya sedikit, paling seratus, duaratus," tambah Eli.

BACA JUGA:Stand Kodim 0614/Kota Cirebon, Meriahkan Kegiatan Bazar Murah Ramadan

Disinggung mengenai kemahirannya itu, Elli mengaku sudah terjun menjadi pengrajin sejak dirinya masih muda.

Dirinya berharap, pengrajin sepertinya dapat diperhatikan pemerintah daerah untuk masuk ke kategori UMKM. Lantaran, urung ketupat di wilayahnya sudah dikelan sampai ke luar Kuningan dengan nama 'Ketuoat Winduhaji'

"Atuh harapannya pengennya diperhatiin sama Pemerintah ya, belum pernah ada yang kesini, si AA saja kesini sama Ibu Dewan, sebelumnya, gapernah ada yang kesini," harap Eli.

"Bansos beras yang sepuluh kilo kan suka ada, katanya dari pemerintah, belum pernah dari dulu juga gapernah dapet, kemarin saja sekali gatau dari siapa," imbuh Eli menambahkan.

BACA JUGA:VIRAL Warga Minta Bansos ke Dedi Mulyadi, Gubernur Jabar Beri Jawaban Menohok

Lebih daripada itu, Eli juga meminta, anggota DPRD Kuningan yang kebetulan hadir saat itu dapat menyampaikan aspirasinya untuk mendapat bantuan.

"Asli AA, baru AA dan Bu Dewan saja yang kesini, makanya harapannya Bu Dewan menyampaikan aspirasi, ya seperti ini Bu, tolong diperhatiin, terutama UMKM, pengrajin, biar bantuannya tuh merata, tidak itu itu saja yang dapet tuh, jangan gitu terus dari dulu tuh, itu lagi itu lagi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: