Meski Pandemi, Tetap Perhatikan Motorik Anak

Meski Pandemi, Tetap Perhatikan Motorik Anak

CIREBON- Dalam dunia pendidikan, kegiatan belajar tatap muka dengan guru terbukti lebih efektif ketimbang belajar secara daring. Namun di tengah pandemi, pembelajaran daring dianggap metode yang paling tepat. Karena berkumpul dalam ruang kelas yang tertutup membuka peluang penularan covid-19.

Kendati begitu, ada hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya perkembangan anak yang meliputi aspek kognitif, afektif, psikomotorik dan sosial pada anak. Perkembangan motorik merupakan aspek perkembangan penting yang harus distimulasi pada anak. Ini karena nantinya dapat menentukan keterampilan anak dalam bergerak dan melakukan aktivitas fisik di kehidupan sehari-harinya.

Selain itu, perkembangan motorik meliputi pertumbuhan dan penguatan tulang, otot, dan kemampuan anak untuk bergerak dan menyentuh sekitarnya. Stimulus terhadap anak untuk melatih beberapa aspek tersebut, tentunya terhambat karena pandemi ini. Kadang kala masalah ini kadang luput dari pengamatan orang tua.

Kepala PAUD Umeriz, Suheryanti mengatakan, untuk mengasah kemampuan motorik pada anak di masa pandemi ini memang sedikit terkendala. Anak-anak yang biasanya bermain, berlari lari dan melakukan aktivitas fisik lainya kini tak sebebas dulu.

Hal tersebut tentunya menjadi PR bagi para guru PAUD untuk memaksimalkan kemampuan anak muridnya. Terlebih, banyak orang tua juga yang mendesak agar sekolah dapat menggelar kembali tatap muka.

“Kita memang berharapnya agar perkembangan motorik anak bisa maksimal. Tapi kita juga ingin membantu pemerintah supaya perkembangan Covid-19 ini tidak semakin meluas penyebarannya,” ucapnya.

Namun demikian, menurutnya, pandemi ini justru semakin memacu pihaknya untuk semakin kreatif dalam memberikan pembelajaran yang efektif. Misalnya dengan memproduksi video pembelajaran sendiri, yang dikerjakan oleh guru dan staf pengajarnya.

“Di video itu kita juga menyisipkan supaya anak bergerak, menirukan gerakan gerakan binatang misalnya. Dan ternyata anak merasa senang,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga tetap mengawasi perkembangan siswa melalui guru yang datang ke rumah. Meskipun hanya berdiri dan menyapa di depan rumah, tetapi hal tersebut menjadi kebahagiaan tersendiri bagi siswa.

“Kita juga mendorong orang tua untuk melibatkan anak dalam pekerjaan rumahnya. Misalnya ketika masak, orang tua bisa mengenalkan nama buah buahan dan sayuran. Walaupun kelihatanya sepele, tapi hal itu sangat bagus untuk motorik dan kognitif anak,” pungkasnya. (awr)

https://www.youtube.com/watch?v=f2zxT_r6GOE

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: