Disdik Harus Berani

Disdik Harus Berani

KEJAKSAN- Wacana mutasi sejumlah kepala sekolah (kepsek) turut dikritisi Dewan Pendidikan Kota Cirebon. Ketua Dewan Pendidikan Kota Cirebon, Drs H Abdul Razak mengatakan mutasi kepsek seharusnya dilakukan secara berkala. Dengan memperhatikan kinerja dan raihan kepala sekolah dalam beberapa tahun kepemimpinannya. “Disdik dalam hal ini harus konsekuen. Lima tahun ditinjau, ada perubahan atau tidak. Kalau tidak ada ya silakan, diganti,” ujarnya. Senada, anggota Dewan Pendidikan Drs Salmon mengatakan, selama ini banyak kepala sekolah yang sudah memimpin lebih dari dua periode. Dan dari segi kinerja pun tidak begitu baik. “Dalam hal ini disdik harus berani dan jeli. Kalau memang tidak bagus ya diganti,” ujarnya. Padahal, kata dia, kinerja kepala sekolah semuanya termonitor oleh koordinator pengawas. Namun entah mengapa, seolah saat ini koordinator pengawas tidak terlihat taringnya, dalam hal memberikan masukan pada dinas pendidikan terkait kinerja kepala sekolah. “Jadi sebenarnya bisa ditanyakan itu siapa kepala sekolah yang bagus, dan siapa yang kurang bagus,” ujarnya. Terlebih lagi, kata Salmon, selama ini sudah ada calon kepala sekolah yang tinggal dilantik. “Seharusnya ya sudah diangkat, dengan mengganti yang hendak pensiun atau yang tadi itu kinerjanya kurang bagus, maka dari itu dalam hal ini dinas pendidikan harus bergerak cepat,” lanjutnya. Jangan sampai, kata dia, kesembilan calon kepala sekolah yang ada itu merasa ditelantarkan atau bahkan dilupakan. Karena, kata Salmon, kesembilan calon kepala sekolah itu sudah lulus tes, dan juga sudah siap untuk menjadi kepala sekolah. “Jangan korbankan calon kepala sekolah yang sudah lulus tes. Jangan sampai mereka merasa ditelantarkan karena sudah banyak yang dikorbankan,” tukasnya. Hal serupa juga disampaikan oleh anggota Dewan Pendidikan lainnya, Yohanes Muryadi. Dikatakannya, bila bicara aturan, kepala sekolah bisa menjabat selama dua periode. Bila memang memiliki prestasi yang baik, maka tidak menutup kemungkinan untuk ditempatkan di sekolah lain. “Namun bila tidak baik, ya mereka harus siap menjadi guru biasa,” ujarnya kepada Radar. Lebih lanjut dikatakan Yohanes, bila periodisasi ini ditetapkan, sebenarnya 9 calon kepala sekolah yang sudah ada tidak mungkin menunggu lama. Sehingga dalam hal ini, kata dia, diperlukan keberanian dari Dinas Pendidikan. “Karena yang tahu persis itu Dinas Pendidikan. Mereka yang tahu bagaimana kinerja kepala sekolah, prestasinya seperti apa, itu Dinas Pendidkan yang tahu,” lanjutnya. Selain keberanian untuk menerapkan periodisasi, keberanian lain yang harus dimiliki oleh Dinas Pendidikan adalah mengubah status kepala sekolah yang awalnya menjabat kembali menjadi guru. “Yang jadi pertanyaan, berani tidak pemerintah Kota Cirebon mengembalikan kepala sekolah yang saat ini sedang menjabat, namun kembali menjadi guru saat kinerjanya tidak baik?” tukasnya. Terpisah, Wali Kota Cirebon, Drs Ano Sutrisno MM didampingi dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Drs Anwar Sanusi MSi mengatakan, sejumlah calon kepala sekolah yang sudah ada akan segera dilantik. 4 calon kepala sekolah di tingkat SMP akan terserap semua, mengingat ada sejumlah kepala sekolah definitif yang sudah melewati dua periode dan menjelang pensiun. “Untuk calon Kepala SMP, keempatnya akan terserap semua. Karena saat ini ada yang sudah melewati dua periode dan juga yang menjelang pensiun,” ujarnya. Kepala sekolah yang lengser nanti, kata Ano, akan kembali menjadi guru dan mengajar seperti biasa. Karena, dikatakan Ano, kepala sekolah adalah salah satu tugas tambahan seorang guru. “Pada dasarnya kepala sekolah itu guru, sehingga saat memang sudah tidak mengajar, mereka kembali menjadi guru,” lanjutnya. Sementara untuk tingkat SMA, dari 5 calon kepala sekolah yang ada, kemungkinan dua calon kepala sekolah akan dilantik. Namun diakui Ano, dirinya juga akan melakukan sejumlah tes atau wawancara langsung pada calon kepala sekolah baru. “Yang dipilih nanti berdasarkan peringkat. Akan ada uji loyalitas dan performance. Karena yang namanya kepala sekolah itu harus punya pengalaman dan ide,” tukasnya. (kmg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: