Kemenkeu: Insentif Sektor Properti Ditambah di 2021

Kemenkeu: Insentif Sektor Properti Ditambah di 2021

JAKARTA – Pemerintah optimis perekonomian global maupun nasional dapat pulih pada 2021 mendatang. Sektor yang diharapkan segera pulih dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi adalah properti atau perumahan.

Untuk memacu sektor tersebut diperlukan dukungan seluruh stakeholders di antaranya adalah Pemerintah, Jasa Keuangan dan Perbankan, Pengembang dan juga sektor pendukung lain yang menjadi ekosistem di sektor ini.

Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Andin Hadiyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 diproyeksikan dapat mencapai 5 persen. Angka itu jauh membaik dibandingkan tahun 2020 yang diperkirakan mengalami kontraksi sebesar -1,7 persen hingga -0,6 persen.

Ia menilai, sektor properti atau perumahan sangat berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Sebab pemerintah juga meyakini sektor tersebut sangat strategis, sehingga menjadi perhatian dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),

“Karena sektor properti sangat strategis, tidak hanya dimensi ekonomi, tapi juga dimensi sosial, keuangan dan juga fiskal. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi backlog perumahan nasional, khususnya untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR),” kata Andin, kemarin (14/12).

Dari tahun ke tahun, lanjut Andin, dukungan pemerintah terus meningkat nilainya. Pada tahun 2020, dana bergulir FLPP Rp 9 triliun, SBUM Rp600 miliar dan SSB Rp3,87 triliun. Sedangkan PMN untuk SMF Rp1,75 triliun, PEN Perumahan Rp1,3 triliun dan DAKF Rp1,42 triliun.

“Pada tahun 2021, alokasi tersebut bertambah, yakni dana bergulir FLPP menjadi Rp16,62 triliun, SBUM menjadi Rp 630 miliar dan SSB menjadi Rp5,97 triliun. Sedangkan PMN untuk SMF menjadi Rp2,25 triliun dan DAKF menjadi Rp1 triliun,” kata Andin.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Pahala Nugraha Mansury menyambut baik dukungan pemerintah dalam mendorong sektor properti atau perumahan tersebut.

Dukungan pemerintah, kata dia, dioptimalkan dengan baik oleh Bank BTN. Misalnya penyaluran Dana PEN, dan dana subsidi perumahan. “Pemerintah menempatkan dana di Bank BTN sebesar Rp10 triliun. Hal itu guna mendorong sektor perbankan khususnya sektor perumahan,” ujar dia.

Adapun hingga November 2020, Bank BTN telah berhasil merealisasikan Rp25,6 triliun, hampir mencapai target yang sebesar Rp30 triliun yang sebagian besar mengalir ke KPR.(din/fin)

https://www.youtube.com/watch?v=TETQ1jT4RFQ

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: