Pertahankan Nilai Tukar, Rupiah Ditutup Menguat
JAKARTA – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (17/12) sore ditutup menguat. Penguatan terjadi usai Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuannya.
Rupiah ditutup melemah 17 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp14.108 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.125 per dolar AS.
“Dari eksternal, pelaku pasar merespons positif keputusan bank sentral Amerika Serikat The Fed untuk melanjutkan mempertahankan suku bunga acuan di bawah 0,25 persen dalam waktu yang lama,” kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis (17/12).
The Fed juga berkomitmen menjaga kebijakan pelonggaran kuantitatif (quantitative easing/QE).
Lembaga yang dipimpin Jerome Powell itu menyiapkan dana 120 miliar dolar AS per bulan untuk membanjiri pasar dengan likuiditas, dengan membeli surat utang sampai ada perbaikan substansial menuju target full employment dan stabilitas harga.
Di samping itu, ada kabar stimulus fiskal di AS yang menemui titik terang.
Titik terang mulai terlihat dari pembahasan stimulus fiskal di AS setelah Partai Demokrat dan Partai Republik merilis proposal senilai 908 miliar dolar AS.
Partai Demokrat saat ini menguasai House of Representative (DPR) sementara Partai Republik menguasai Senat, hal ini yang membuat penambahan stimulus terus mengalami tarik ulur.
Kabar baik lainnya datang dari perundingan keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau yang dikenal dengan istilah Brexit.
Untuk diketahui, Inggris saat ini masih dalam masa transisi Brexit yang berakhir pada 31 Desember nanti.
Jika sampai batas waktu tersebut belum tercapai kesepakatan, maka akan terjadi hard Brexit yang ditakutkan membuat perekonomian Inggris merosot, dan menyeret Eropa.
Perundingan antara Inggris dan Uni Eropa akhirnya menemukan titik terang. Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan sudah ada jalan menuju kesepakatan Brexit, dan beberapa hari ke depan akan menjadi penting.
Dari domestik, kabar baik datang dari pernyataan Presiden Jokowi untuk menggratiskan vaksin Covid-19 kepada masyarakat, yang sebelumnya hanya 30 persen saja sedangkan yang 70 persen dibayar secara mandiri.
Keputusan ini diambil setelah presiden menerima banyak masukan dari masyarakat dan kalkulasi ulang keuangan negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: