Miryam: Hanura akan Somasi PDIP
KEDAWUNG– Ketua Umum DPP Srikandi Partai Hanura, Miryam S Haryani MSi menuding Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melakukan black campaign. Bahkan, miryam berencana mensomasi partai berlambang moncong putih tersebut. “Serangan PDIP kepada pasangan Hebat (Hj Sri Heviyana Supari-H Rakhmat) dilakukan secara terus-menerus dengan mengangkat kasus dugaan korupsi Bupati Drs H Dedi Supardi MM. Serangan yang dilancarkan PDIP dengan isu-isu miring merupakan black campaign terhadap kandidat lain,” ujar dia, kepada Radar, saat ditemui di salah satu hotel di Kecamatan Kedawung, Minggu (28/7). Miryam menegaskan, Partai Hanura akan menyusun serangan balik dengan mensomasi PDIP, bila kasus dugaan korupsi itu tidak terbukti di kemudian hari. “Kita punya tim hukum yang mem-back up kasus dugaan korupsi. Kalau tidak terbukti, kita akan somasi lawan seperti PDIP itu,” tegasnya. Dikatakan Miryam, sudah bukan waktunya lagi memprovokasi masyarakat dengan menjual isu-isu miring, sebab dalam hukum dikenal istilah praduga tak bersalah. Dia menyayangkan sikap PDIP, karena tidak secepatnya melakukan somasi kepada Dedi. Anggota DPR RI Komisi II ini mengungkapkan, di dalam pencalonannya, Heviyana bukan dari PDIP, tapi diusung oleh Partai Hanura. “Kita kan partainya dalam pencalonan bupati Cirebon ini adalah H Rakhmat dan Heviyana. Sedangkan posisi Heviyana saya lihat itu bukan kader PDIP, saya juga lihat dia bukan anggota PDIP. Kalau melawan hal itu kita perlu somasi. Dan tim kampenyenya PDIP itu berarti tidak becus. Tidak bisa me-manage isu, berati PDIP itu kurang cerdas,” tandasnya. Dijelaskannya, munculnya isu yang menyangkut kasus dugaan korupsi bupati menjelang Pilbup Cirebon justru akan menjadi boomerang tersendiri bagi PDIP. Pasalnya, Dedi yang selama ini menjabat selama dua periode sebagai bupati diusung PDIP. “Yang jelas Partai Hanura tidak akan terpengaruh dengan isu miring tersebut. Justru Partai Hanura akan mendorong kepada penegak hukum untuk mengusut kasus dugaan korupsi itu sampai tuntas, karena partai hanura merupakan partai yang bersih,” jelasnya. Tidak adanya pengaruh signifikan isu tersebut untuk Partai Hanura, kata dia, disebabkan Dedi bukan berangkat dari partai yang didirikan Jendral TNI (Purn) Wiranto. Meski demikian, dirinya juga menyadari bahwa Dedi dan Heviyana merupakan pasangan suami istri yang tidak dapat dipisahkan, terlebih lagi ada momentum pilbup sekarang ini. “Kalau memang itu terbukti, kita Partai Hanura taat asas, dan taat hukum. Silakan diproses melalui jalur hukum, toh Dedi bukan berangkat dari Hanura, dia kan PDIP. Jadi kebobrokan adanya di PDIP,” sindirnya. Wanita kelahiran Kabupaten Indramayu itu, sangat menyayangkan sikap PDIP yang menggulirkan bola panas terkait isu dugaan korupsi ini, justru menjelang pilbup. Pihaknya mempertanyakan, kenapa tidak dari dulu diungkit. (sam) FOTO: SAMSUL HUDA/RADAR CIREBON ANCAM SOMASI. Ketua Umum DPP Srikandi Partai Hanura, Miryam S Haryani MSi, saat ditemui di salah satu hotel di Kabupaten Cirebon, kemarin. Miryam mengancam akan mensomasi PDIP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: