Nahdliyin Ikhlas untuk Utama

Nahdliyin Ikhlas untuk Utama

KUNINGAN - Ribuan warga Nahdlatul Ulama (NU) tumpah ruah di GOR Ewangga, Minggu (28). Mereka mendoakan kemenangan Pasangan Cabup/Cawabup Hj Utje Choeriah Suganda-H Acep Purnama (Utama), pada Pilbup, 15 September 2013. Warga nahdliyin dari berbagai pelosok Kota Kuda itu, tidak hanya memadati arena olahraga dan tribun GOR. Mereka menyemut sambil lesehan mengisi setiap ruang kosong gedung hingga menutup semua arah pintu. Semangat mereka untuk Pasangan Utama makin “nyetel” dengan ceramah Mubaligh kondang asal Garut, KH Jujun Junaedi MA. “Ada magnet luar biasa dari Ibu Utje. Ini sebuah indikasi kecintaan masyarakat, utamanya Nahdliyin kepada Ibu Utje tidak bisa dibendung,” ungkap Ketua PC Nahdlatul Ulama Kuningan, HR Mahmud Silahudin. Dijelaskan, warga Nahdliyin selalu bersama Utje karena kedekatan dakwah selama ini. Materi dakwahnya selalu berbicara ketenangan, kedamaian, dan kebersamaan. Jadi keberpihakan Nahdiliyin tidak bersifat mendadak, tetapi sudah terbina dari kebersamaan dawah Utje bersama Nahdliyin. “Semua warga Nahdliyin sukarela dan ikhlas. Tidak ada motivasi-motivasi politik,” tegasnya. Mahmud mengingatkan, istiqamah dalam menjatuhkan pilihan sudah menjadi karakter NU. Tindaklanjuti hal itu dengan nurani yang bersih. Tidak oleh bumbu-bumbu yang kini lazim tengah berlangsung. Ikat semuanya dengan rasa kekerabatan, kekeluargaan, dan kasih sayang. Sehingga suatu ketika Nahdliyin menyampaikan koreksi kepada bupati/wakil bupati merasa nyaman, diterima nyaman dan solusinya juga nyaman. “Minimal Kuningan ke depan punya Ratu,” tandasnya. KH Jujun Junaedi MA mengaku mengenal betul Kabupaten Kuningan. Sejak menjadi Ajeungan Cilik Ia sering bolak-balik Kuningan. Jadi tahu perkembangannya. Dengan sikap polos, Jujun pun bilang Kuningan dulu paling jelek. Tapi sekarang Kuningan berkembang pesat. “Kalau ada yang bilang sekarang Kuningan jelek, berarti itu orang di dapur saja, tidak pernah keluar. Coba yang biasa keluar, jalan-jalan sudah mulus, bangunan megah di mana-mana. Kalau saya jalan di mobil saja, mulus jalannya. Pas ada gujleg, saya berpikir ini pasti bukan jalan Kuningan. Betul saja, gujlegan itu di Cirebon,” celoteh KH Jujun, disambut tepuk tangan hadirin. Maka jika Kuningan ingin lebih maju ke depan, harus ada kelanjutan pembangunan. Pemimpin Kuningan ke depan harus lebih baik. Minimal sama baiknya dengan Bupati Aang. “Mari mendoakan Pasangan Utama,” ajaknya. (tat)     BANJIR JAMAAH. Massa NU tumpah ruah mendoakan Pasangan Utama, disusul mendengarkan ceramah Mubaligh kondang KH Jujun Junaedi, kemarin.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: