Wahyo: Biarkan Wali Kota Menentukan
**Arman Tak Risau, Siap dengan Jabatan Apa pun KEJAKSAN– Apa reaksi Wahyo setelah disebut-sebut menjadi kandidat terkuat sekda definitif usai Lebaran? Kepada Radar, kepala DPUPESDM Kota Cirebon itu mengaku menyerahkan seluruh penilaian kepada wali kota. Bagi dia, jabatan adalah amanah yang harus diemban oleh PNS. Karena itu, Wahyo lebih memilih menunggu kabar terakhir untuk nama yang ditentukan dalam posisi sekda. “Saya belum dapat menyampaikan banyak. Biarkan wali kota menentukan,” ucapnya, kemarin. Seperti diberitakan, Wahyo disebut menjadi kandidat kuat calon sekda pengganti Hasanudin Manap yang pensiun bulan lalu. Sementara Arman, terlihat lebih kalem. Dia mengaku tidak mempermasalahkan ditaruh di mana pun. Menurut Arman, di mana pun bekerja, wilayah pengabdiannya sama saja. Bahkan, pria yang juga menjabat asda bidang pemerintahan dan kesra itu bersyukur menjalani jabatannya saat ini. Alasannya, tidak semua PNS dapat menduduki jabatan asda pemerintahan dan kesra. Karena itu, jabatan asda yang diembannya saat ini menjadi amanah yang besar baginya. “Kalau tidak menjadi sekda, itu yang terbaik buat saya, keluarga, dan PNS di Kota Cirebon,” ucapnya, bijak. Selain itu, Arman akan mendukung siapa pun yang diangkat menjadi sekda definitif pilihan wali kota dan wakil wali kota. Pria ramah itu mencoba selalu berprasangka baik kepada Allah SWT atas setiap kejadian yang menimpanya. Termasuk jika terpilih atau tidak menjadi sekda, hal itu tetap harus disyukuri dan dijalani dengan wilayah pengabdian. “Bagi saya, di mana saja sama. Pengabdian kepada masyarakat dan pemerintah, tergantung niatnya,” tukas Arman. BAPERJAKAT TERUS BEKERJA Sementara itu, Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Kota Cirebon sudah menyerahkan nama-nama calon pejabat eselon II (dua) hingga eselon IV (empat) kepada wali kota. Bahkan, PNS-PNS yang memenuhi syarat calon sekretaris daerah (sekda), sudah pula diajukan kepada Drs H Ano Sutrisno MM. Hal ini disampaikan Kepala BK-Diklat yang juga Sekretaris Baperjakat, Drs Ferdinan Wiyoto MSi kepada Radar, Senin (29/7). Ferdinan menjelaskan, surat konsultasi ke Provinsi Jawa Barat untuk jabatan eselon II sudah diserahkan kepada Wakil Wali Kota Nasrudin Azis. Selanjutnya, surat itu ditandatangani wali kota selaku pemegang kebijakan tertinggi di Kota Cirebon. “Pak Wali belum tanda tangan. Jika sudah, dikirim ke provinsi dan menunggu hasilnya,” terang Ferdinan. Untuk pejabat eselon II dengan dua kursi kosong, diajukan tiga nama untuk memperebutkan satu kursi. Yakni, kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (BPMPP) dan sekretaris dewan (sekwan). Baperjakat maupun provinsi tidak memberikan target pengiriman berkas calon eselon II tersebut. Menurutnya, semua kebijakan waktu pengiriman dikembalikan kepada kewenangan wali kota. Yang pasti, baperjakat selaku panitia kecil pembahas calon pejabat eselon IV hingga sekda, sudah menyerahkan semua bahan-bahan pertimbangan dan nama kepada wali kota. Di samping itu, lanjutnya, baperjakat telah menyerahkan nama-nama PNS yang memenuhi syarat sebagai calon sekda. “Sudah diserahkan ke pak wali (Wali Kota, Ano sutrisno, red),” ungkapnya lagi. Sementara, untuk pengajuan nama calon sekda ke Provinsi Jawa Barat, Ferdinan menduga berkasnya akan dikirimkan secara tersendiri. Artinya, daftar nama tiga calon sekda akan dikirimkan ke provinsi terpisah dari berkas pejabat calon eselon II. Hal itu, kata Ferdinan, dilakukan setelah nama-nama calon pejabat eselon dua disampaikan ke provinsi. Untuk nama-nama calon sekda yang diajukan ke wali kota, Ferdinan enggan menyampaikannya. Namun, dipastikan nama-nama itu pejabat PNS senior yang telah memenuhi syarat sesuai ketentuan aturan. (ysf)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: