Sebanyak 60 Kabupaten dan Kota Tergolong Risiko Tinggi Covid-19

Sebanyak 60 Kabupaten dan Kota Tergolong Risiko Tinggi Covid-19

JAKARTA – Sebanyak 60 kabupaten dan kota di Indonesia tergolong risiko tinggi COVID-19. Pemerintah daerah diminta bekerja keras menurunkan kasus aktif di wilayahnya. Protokol kesehatan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) harus lebih diperketat.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), puluhan daerah tersebut di antaranya di Kota Prabumulih, Kota Bengkulu, Kota Bandarlampung, Jakarta Selatan, Karawang, Kota Depok, Kendal, Brebes, Sleman, Kediri, Tuban, Bojonegoro, Jembrana, Kota Palangkaraya, Kutai Kartanegara Sulawesi Utara, Maluku hingga Papua.

Bentuk implementasi sektor risiko tinggi tersebut yakni intensif testing dijalankan, penelusuran kontak agresif, kontak erat, probable, dan suspek. Pada lokasi risiko tinggi, Satgas Penanganan COVID-19 meminta masyarakat tetap berada di dalam rumah. Selain itu, pertemuan publik tidak diperbolehkan dan tempat umum ditutup.

“Aktivitas bisnis ditutup. Kecuali untuk kepentingan esensial. Misalnya farmasi, supermarket yang menjual kebutuhan pokok masyarakat. Untuk daerah risiko tinggi, pemerintah juga belum mengizinkan pembelajaran tatap muka atau masih dengan model pembelajaran jarak jauh,” kata kata juru bicara Satgas Penangangan Covid-19, Wiku Adisasmito di Jakarta, Minggu (27/12).

BNPB juga melaporkan terdapat 378 daerah yang masuk dalam kategori risiko sedang. Di antaranya Aceh Singkil, Kota Binjai, Samosir, Tapanuli Selatan, Pasaman Barat, Sijunjung, Kampar, Pringsewu, Bogor Bekasi, Sumedang, Halmahera Utara hingga Kepulauan Yapen.

Selanjutnya, untuk daerah dengan risiko rendah terdapat 64 kabupaten dan kota. Di antaranya Aceh Timur, Indragiri Hilir, Subang, Cianjur, Ende, Sulawesi Selatan, Papua Barat dan Papua.

“Selain itu, terdapat 12 kabupaten dan kota yang tidak terdampak atau tidak ada kasus baru. Daerah tersebut yakni Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, Seram Bagian Timur, Pegunungan Arfak, Waropen, Intan Jaya, Yalimo, Tolikara, Puncak, Dogiyai dan Merauke,” jelas Wiku.

Terkait dana penanganan COVID-19, BNPB melaporkan hingga 27 Desember 2020 total dana yang masuk yakni Rp239,37 miliar. Rinciannya rekening dalam negeri sebesar Rp56,48 miliar, rekening luar negeri Rp104,68 miliar dan donasi Rp78,2 miliar. (rh/fin)

https://www.youtube.com/watch?v=UQH00W6YLtQ

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: