Kementan Telat Tingkatkan Produksi Kedelai Lokal

Kementan Telat Tingkatkan Produksi Kedelai Lokal

Kondisi ini, menurut Anwar Abbas, akan menurunkan tingkat kesejahteraan para produsen dan pedagang tahu tempe. Pun demikian masyarakat sebagai konsumen. “Juga kepada warga masyarakat karena mereka tidak lagi mampu membeli sesuai dengan kebutuhan pokoknya,” katanya.

Di sisi lain, Anwar meminta apabila ada oknum yang melakukan praktik usaha tidak sehat untuk segera ditindak. Misalnya, melakukan penimbunan atau spekulasi dalam bentuk lain.

“Muhammadiyah meminta pemerintah untuk menindak mereka dengan tegas dan menggiring mereka ke pengadilan untuk dijatuhi hukuman yang sesuai dengan besar dan dampak buruk dari kesalahannya,” ujarnya.

Sebelumnya, Gabungan Koperasi Tempe dan Tahu Indonesia (Gakoptindo) memang sudah menaikkan harga tahu dan tempe di masyarakat seiring kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku utama kedua bahan pangan itu. Kenaikan terjadi sekitar 10 persen sampai 20 persen.

Namun, kenaikan itu tidak diamini secara kompak oleh seluruh pengusaha tahu dan tempe di pasar. Sebagian pengusaha justru tetap menjual tahu dan tempe dengan harga normal agar dagangan tetap laku.

Hal ini kemudian membuat para perajin tahu tempe menggelar mogok produksi pada awal tahun. Kondisi ini sempat menimbulkan penurunan stok tahu dan tempe di pasar. Kendati begitu, produksi sudah mulai berlangsung lagi pada saat ini. Stok tahu dan tempe di pasar pun tersedia lagi untuk masyarakat.

Hanya saja, ada kenaikan harga tempe sekitar 25 persen per hari ini. Rinciannya, harga tahu dan tempe ukuran kecil naik dari Rp4.000 menjadi Rp5.000 per kemasan. Sementara harga tahu dan tempe ukuran besar naik dari Rp8.000 menjadi Rp10 ribu per kemasan.

“Per hari ini sudah mulai naik, mungkin sudah (diterapkan) 90 persen (di Indonesia). Kami sudah mulai produksi dan distribusi ke pasar-pasar, jadi tahu tempe sudah mulai ada lagi,” ujar Ketua Umum Gakoptindo, Aip Syaifuddin. (din/fin)

https://www.youtube.com/watch?v=b92t_Ozdkho

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: