Oknum Marbot Masjid yang Cabuli Anak di Sumber Mengancam Mau Bunuh Diri

Oknum Marbot Masjid yang Cabuli Anak di Sumber Mengancam Mau Bunuh Diri

CIREBON - Kelakuan bejat pelaku oknum marbot cabul di Sumber, Kabupaten Cirebon, terungkap. Ia sempat mengancam akan bunuh diri, bila aksinya disebar luaskan.

Kasus ini pertama kali terungkap saat salah satu anak yang jadi korbannya mengambil memori card handpone milik tersangka.

Baca Juga: Kabupaten Cirebon Zona Merah Lagi, Ini Penyebabnya

Saat itu, pelaku lengah. Korban langsung mengambilnya untuk dijadikan bukti tindakan cabul yang dilakukan oleh pelaku.

Ia lalu mendatangi korban lainnya dan menunjukan video durasi 1 menit 23 detik. Kemudian dilaporkan kepada orang tuanya. Para orang tua yang mengetahui video tersebut langsung geram.

Baca Juga: Jumpa Pers di Hotel Mewah soal Video Syur, Gisel Bilang Begini, Malah Dijulidin

Mereka pun langsung mengadukan kejadian tersebut ke RW setempat. “Dalam video itu hanya ciuman dan cium dada saja. Tapi miris. Pelakunya sempat tahu kalau memori cardnya diambil. Sehingga korban juga mendapat ancaman. Kalau nyebar pelaku akan bunuh diri,” tutur B.

Atas kejadian itu, RW dan masyarakat pun menggeruduk DKM masjid tersebut dan menjelaskan peristiwa tersebut.

Baca Juga: Kerusuhan di Amerika Serikat, Ini yang Diduga Jadi Penyebab

DKM pun merasa tersentak mendengar itu. Karena khawatir pelakunya kabur dan diamuk masyarakat, pelaku langsung diamankan. N langsung dibawa ke Mako Polresta Cirebon pada Sabtu (2/1) untuk diproses lebih lanjut.

“Kasusnya sudah ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Cirebon. Untuk sementara  korban yang sudah melaporkan ada 5 orang anak. Sekitar umur 9 sampai 16 tahun. Tidak menutup kemungkinan korbannya bertambah lagi,” kata B kepada Radar Cirebon.

Baca Juga: Oknum Marbot di Sumber Cabuli Anak-anak, Direkam Pakai HP

Kasus tersebut kini masi ditangani oleh Unit PPA Polresta Cirebon. Namun, dalam penyelidikan itu, penyidik menemui kendala lantaran pelaku tidak mempunyai KTP.

Tak hanya itu, polisi juga belum mengantongi bukti karena video tersebut tidak terlihat wajah pelakunya. Sehingga polisi kini berupaya dengan mendatangkan 10 orang anak sebagai saksi. (cep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: