Di Situs Buyut Salam, Punya Niat Buruk Bisa Didatangi Macan

Di Situs Buyut Salam, Punya Niat Buruk Bisa Didatangi Macan

Pantura XFile - Situs Buyut Salam di Desa Desa Sangkanerang, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan memiliki banyak cerita di samping sejarah yang patut untuk diketahui.

Berada di kaki Gunung Ciremai, Situs Buyut Salam menjadi destinasi wisata religi bagi orang-orang yang ingin mendapat keberkahan dalam hidup.

Banyak peziarah dari luar kota yang sengaja datang untuk mendapatkan keinginan mereka, bahkan ada yang sampai rela bermalam di situs tersebut.

Baca juga: Kabupaten Cirebon Terapkan PSBM, Siap-siap WFH Lagi

Kuwu Desa Sangkanerang Sarman mengatakan, kebanyakan orang yang datang ke Situs Buyut Salam mempunyai keinginan seperti posisi dalam pekerjaan atau jabatan tertentu.

\"Paling sering kalau musim pemilihan kuwu, banyak diantara mereka menyempatkan diri datang ke sini,\" ujar Sarman didampingi juru kunci situs, Jumat (8/1/2021).

Ditambahkan sang juru kunci, jika bisa mengangkat salah satu batu jubleg (batu untuk menumbuk padi) yang ada di situs niatan mereka akan terkabul. \"Dan itu sering terbukti,\" tegas juru kunci.

Baca juga: Kota Cirebon Tidak Berlakukan PSBB karena Ini

Tapi jika mereka memiliki niatan yang aneh-aneh, jangan harap terkabul, yang ada malahan didatangi seekor macan.

\"Meski tidak ada batasan, tetapi di sini juga ada etika untuk berkunjung, jangan sampai didatangi macan,\" kata juru kunci.

Udara sejuk khas pegunungan ditambah deretan pohon berusia ratusan tahun, menambah aura kesakralan situs tersebut semakin kuat.

\"Dulu ada warga sini menebang pohon bambu di area situs, dengan maksud dirapihkan karena menjuntai ke kandang ayam miliknya, tetapi tidak lama, kandang ayam tadi terbakar habis, sampai sekarang tidak dipergunakan lagi,\" cerita Sarman sambil menawarkan segelas minuman.

Jadi, tambah Sarman, jangan coba-coba menganggu pohon-pohon yang ada di area situs. \"Kalau ada pohon di area situs ada yang tumbang itu bisa menjadi pertanda bagi warga kami,\" tambah Sarman.

Makanya di Desa Sangkanerang ada tradisi Ratib atau menolak bala jika terjadi musibah yang luar biasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: