Kegiatan Usaha Membaik di Kuartal IV/2020
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyebutkan kegiatan usaha membaik pada kuartal IV/2020. Meskpun terjadi kontraksi. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menjelaskan, kegiatan usaha membaik tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada kuartal IV 2020 sebesar minus 3,90 persen, membaik dari minus 5,97 persen pada kuartal III/2020.
“Perbaikan kegiatan usaha didorong oleh kinerja sejumlah sektor yang tumbuh positif, yaitu sektor pengangkutan dan komunikasi, keuangan, real estate dan jasa perusahaan, listrik, gas dan air bersih, serta jasa-jasa,” ujarnya, kemarin (13/1).
Selain itu, lanjut dia, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor industri pengolahan, dan sektor konstruksi terindikasi membaik. Perbaikan kondisi kegiatan usaha didukung oleh permintaan yang meningkat saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru, ketersediaan bahan baku produksi, dan peningkatan jumlah pelanggan baru di subsektor listrik.
Di sisi lain, penjualan eceran tumbuh membaik meskipun masih minus, khususnya pada November 2020. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang tumbuh – 1,2 persen (mtm) dibandingkan pada Oktober 2020 yang tumbuh -5,3 persen.
“Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2020 yang tumbuh -1,2 persen (mtm), membaik dari -5,3 persen (mtm) pada Oktober 2020,” ungkapnya.
Perbaikan terjadi pada sebagian besar kelompok barang. Terdiri dari penjualan sandang, bahan bakar kendaraan bermotor, suku cadang dan aksesoris tumbuh positif.
Secara tahunan, kinerja penjualan eceran periode November 2020 mengalami kontraksi dengan pertumbuhan IPR sebesar -16,3 persen (yoy). Angka ini sedikit lebih dalam dari -14,9 persen (yoy) pada bulan Oktober 2020. Hal ini dipengaruhi oleh kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya.
Direktur riset Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Piter Abdullah sebelumnya memproyeksikan perekonomian Indonesia akan membaik pada kuartal IV2020. Syaratnya, tidak terjadi pandemi Covid-19 gelombang kedua.
“Baru akan mulai mengarah positif itu kuartal IV dengan asumsi pelonggaran ekonomi tidak terintrupsi oleh gelombang kedua Covid-19,” katanya.
Piter mengatakan perbaikan dapat dicapai jika pelonggaran aktivitas perekonomian berjalan lancar, tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19, serta pemberian stimulus oleh pemerintah terealisasi. (din/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: