Kehamilan di Masa Pandemi: Apa yang Perlu Diketahui?

Kehamilan di Masa Pandemi: Apa yang Perlu Diketahui?

 Selain hal di atas, terdapat beberapa pertanyaan yang mungkin terbersit oleh seorang ibu hamil yang terinfeksi Covid-19. Seperti, apakah janinnya akan terpengaruh oleh infeksi Covid-19? Atau apakah infeksi Covid-19 ini akan memengaruhi keadaan ibu? Atau apakah bayi yang akan dilahirkan juga akan terinfeksi Covid-19?

Berdasarkan Royal College of Obstetrics and Gynecology (RCOG) 2020 menyatakan, bahwa kehamilan dan persalinan tidak meningkatkan risiko infeksi terhadap Covid-19. Gejala yang umum dialami ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 ini kurang-lebih sama dengan gejala yang dialami di luar kehamilan, seperti demam, batuk, sesak, serta diare. Risiko terinfeksi Covid-19 dan derajat keparahan tentunya akan meningkat pada kehamilan dengan penyakit penyerta seperti obesitas, diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit autoimun. Berbagai penelitian pun menyatakan tidak adanya hubungan erat antara infeksi Covid-19 ini dengan gangguan perkembangan janin dan proses persalinannya kelak. Meskipun begitu, beberapa studi melaporkan adanya penularan dari ibu yang terinfeksi Covid-19 ke janinnya meskipun dalam jumlah kecil. Hingga kini, belum cukup penelitian vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil sehingga ibu hamil maupun perempuan yang berencana hamil atau dalam program hamil bukan merupakan prioritas penerima vaksin Covid-19 pada tahap 1 dan 2.

Sebagai simpulan, kehamilan dalam masa pandemi merupakan tantangan tersendiri bagi para ibu hamil dan tenaga kesehatan. Adanya kerja sama dan komunikasi yang baik antara dokter kandungan, bidan, dan ibu hamil merupakan hal yang amat penting dalam memastikan proses kehamilan dan persalinan yang lancar. Pola hidup sehat dengan melakukan protokol kesehatan 5M tetap perlu dilakukan oleh para ibu hamil dengan tetap berpikir positif dan melakukan pemeriksaan antenatal yang diwajibkan. Saat ini, RS Paru Sidawangi telah membuka pelayanan pemeriksaan antenatal dengan pemeriksaan USG kehamilan oleh dokter kandungan dan kebidanan. (*)

Oleh: dr Yuven Satya Pratama SpOG

(Dokter Kandungan dan Kebidanan RS Paru Sidawangi Provinsi Jawa Barat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: