Sebelum Vaksin, Pastikan Tekanan Darah Normal

Sebelum Vaksin, Pastikan Tekanan Darah Normal

JAKARTA - Ikatan Perawat Indonesia mengingatkan masyarakat untuk memastikan tekanan darah dalam kondisi normal sebelum menerima vaksin Covid-19.

\"Kalau pengalaman saat vaksinasi tahap pertama, banyak tenaga kesehatan yang gagal. Karena tekanan darahnya di atas normal. Itu terjadi bisa karena ketakutan atau kecemasan dan lain sebagainya,\" kata Ketua Ikatan Perawat Indonesia, Harif Fadhillah di Jakarta, Minggu (24/1).

Menurutnya, program vaksinasi Covid-19 terhadap 11 persen tenaga kesehatan di Indonesia terpaksa ditunda karena persoalan tekanan darah. \"Petugas kesehatan banyak yang ditunda proses vaksinasinya. Penyebabnya karena tekanan darahnya naik di atas normal. Itu yang saya tahu berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan,\" imbuhnya.

Dia berpesan kepada masyarakat untuk melakukan persiapan secara psikologis. Sebab, vaksin berguna untuk melindungi diri dari ancaman Covid-19. Sehingga bisa terhindar dari rasa takut maupun kecemasan saat menerima vaksin.

“Vaksin yang disediakan oleh pemerintah telah teruji secara ilmiah aman, halal dan suci. Efikasinya 63 persen. Artinya, kita harus lihat lebih dari 50 persen orang yang divaksin telah memiliki perlindungan diri yang baik,\" paparnya.

Dikatakan, waktu tidur yang cukup menjadi faktor penunjang tekanan darah. Sebab waktu istirahat yang cukup dapat membuat tubuh lebih bugar.

\"Tidur cukup sebelum divaksin agar saat bangun, tubuh bugar untuk menghindari kecemasan, serta tanda-tanda gejala tensi rendah, tensi tinggi, detak jantung lebih dari normal akan tereliminasi,\" tukasnya.

Setelah divaksin, prosedur berikutnya adalah memantau reaksi vaksin dalam tubuh selama 30 menit. \"Dalam 30 menit setelah divaksin, kita harus tenang. Jangan ada aktivitas terlalu tinggi. Duduk-duduk, jangan ada aktivitas berat. Namun tetap terapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak),\" tukasnya.

Bila timbul reaksi yang tidak wajar, posko vaksinasi telah menyediakan ruang khusus konsultasi dan penanganan darurat. \"Segera lapor kepada petugas. Biasanya ditempat vaksin disediakan tenaga kesehatan untuk konsultasi dan ada pemantauan secara nasional,\" pungkasnya. (rh/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: