Nyaris Malu
Reporter:
Dedi Darmawan|
Editor:
Dedi Darmawan|
Jumat 22-10-2010,06:46 WIB
MILAN- Juara bertahan Inter Milan mengawali laga melawan Tottenham Hotspur di Giuseppe Meazza, kemarin dini hari, secara meyakinkan. Namun, jelang laga berakhir, sikap berpuas diri Inter nyaris membuat mereka hampir menuai malu, meski tetap menang 4-3 (4-0).
Nerazzurri -julukan Inter- tampil luar biasa pada babak pertama serta menghajar tamunya empat gol tanpa balas. Setelah unggul, Inter kemudian mengendurkan tekanan. Akibatnya, gawang Julio Cesar kebobolan tiga gol di babak kedua.
“Ini kemenangan penting, tapi kami harus belajar dari kesalahan yang kami buat. Kami terlalu santai pada babak kedua dan kami tidak boleh lagi melakukan hal yang sama di masa mendatang,” ucap Rafael Benitez, pelatih Inter, seperti dikutip Goal.
Ya, dengan kemenangan itu membuat Inter meneguhkan kuasanya di grup A Liga Champions dengan koleksi tujuh poin dari dua kemenangan dan satu seri. Tottenham harus rela berada di peringkat kedua dengan mengemas empat poin.
Inter mengawali laga dengan fantastis. Baru dua menit laga berjalan il capitano Javier Zanetti sudah membawa mereka unggul satu gol. Inter kian menggila setelah kiper Tottenham Heurelho Gomes diusir keluar lapangan karena mengganjal Jonathan Biabiany.
Bukan hanya kartu merah, karena terjadi di area penalti, sanksi penalti juga dijatuhkan pada menit kedelapan. Striker Inter asal Kamerun Samuel Eto’o yang dipercaya sebagai eksekutor mampu melakoni tugasnya dengan baik di menit ke-11.
Hanya berselang tiga menit, Dejan Stankovic menambah keunggulan Inter menjadi 3-0. Itu belum berakhir. Pesta gol Inter masih berlanjut dengan gol kedua Eto’o pada menit ke-35. Keunggulan 4-0 yang membuat mereka menyakini laga sudah berakhir.
“Babak pertama yang luar biasa dan kami memang pantas. Namun, di babak kedua kami mulai melambat dan kurang berjuang. Kami melakukan kesalahan besar lantaran berpikir bahwa laga sudah selesai,” bilang Philippe Countinho, winger Inter.
Merasa sudah unggul, Inter mengendurkan pressing, akibatnya Gareth Bale memanfaatkannya dengan melesakkan tiga gol dalam durasi waktu 38 menit. Semua golnya terjadi pada posisi dan proses yang nyaris sama pada menit ke-52, 90, dan injury time.
Memang gagal menyelamatkan diri dari kekalahan, tapi gol itu bikin kepercayaan diri Tottenham berlipat sebelum menjamu Inter di White Hart Lane, 2 November nanti. “Kami banyak belajar dan yakin bisa mengalahkan mereka di kandang,” kata Bale.
Kemenangan atas Spurs -julukan Tottenham- harus dibayar mahal. Itu tidak lepas dari cedera yang menerpa Dejan Stankovic. Gelandang serang asal Serbia itu harus ditarik keluar dan digantikan Davide Santon pada menit ke-50.
Situasi yang menyulitkan bagi Inter yang akan melakoni pertandingan berikutnya kontra Sampdoria pada pekan kedelapan Serie A (24/10). Sebab, sebelumnya daftar cedera Inter sudah sangat panjang. “Ini waktu yang buruk untuk cedera,” keluh Stankovic.
“Ini cedera yang sama dengan yang saya peroleh Januari lalu. Saya merasakan sakit yang luar biasa di betis. Mengalami cedera seperti ini dan di saat saya berlari sendiri, jelas memalukan bagi saya. Ini mimpi buruk,” ucap Stankovic. (ham)
MILAN- Juara bertahan Inter Milan mengawali laga melawan Tottenham Hotspur di Giuseppe Meazza, kemarin dini hari, secara meyakinkan. Namun, jelang laga berakhir, sikap berpuas diri Inter nyaris membuat mereka hampir menuai malu, meski tetap menang 4-3 (4-0).Nerazzurri -julukan Inter- tampil luar biasa pada babak pertama serta menghajar tamunya empat gol tanpa balas. Setelah unggul, Inter kemudian mengendurkan tekanan. Akibatnya, gawang Julio Cesar kebobolan tiga gol di babak kedua.“Ini kemenangan penting, tapi kami harus belajar dari kesalahan yang kami buat. Kami terlalu santai pada babak kedua dan kami tidak boleh lagi melakukan hal yang sama di masa mendatang,” ucap Rafael Benitez, pelatih Inter, seperti dikutip Goal.Ya, dengan kemenangan itu membuat Inter meneguhkan kuasanya di grup A Liga Champions dengan koleksi tujuh poin dari dua kemenangan dan satu seri. Tottenham harus rela berada di peringkat kedua dengan mengemas empat poin.Inter mengawali laga dengan fantastis. Baru dua menit laga berjalan il capitano Javier Zanetti sudah membawa mereka unggul satu gol. Inter kian menggila setelah kiper Tottenham Heurelho Gomes diusir keluar lapangan karena mengganjal Jonathan Biabiany.Bukan hanya kartu merah, karena terjadi di area penalti, sanksi penalti juga dijatuhkan pada menit kedelapan. Striker Inter asal Kamerun Samuel Eto’o yang dipercaya sebagai eksekutor mampu melakoni tugasnya dengan baik di menit ke-11.Hanya berselang tiga menit, Dejan Stankovic menambah keunggulan Inter menjadi 3-0. Itu belum berakhir. Pesta gol Inter masih berlanjut dengan gol kedua Eto’o pada menit ke-35. Keunggulan 4-0 yang membuat mereka menyakini laga sudah berakhir.“Babak pertama yang luar biasa dan kami memang pantas. Namun, di babak kedua kami mulai melambat dan kurang berjuang. Kami melakukan kesalahan besar lantaran berpikir bahwa laga sudah selesai,” bilang Philippe Countinho, winger Inter.Merasa sudah unggul, Inter mengendurkan pressing, akibatnya Gareth Bale memanfaatkannya dengan melesakkan tiga gol dalam durasi waktu 38 menit. Semua golnya terjadi pada posisi dan proses yang nyaris sama pada menit ke-52, 90, dan injury time.Memang gagal menyelamatkan diri dari kekalahan, tapi gol itu bikin kepercayaan diri Tottenham berlipat sebelum menjamu Inter di White Hart Lane, 2 November nanti. “Kami banyak belajar dan yakin bisa mengalahkan mereka di kandang,” kata Bale.Kemenangan atas Spurs -julukan Tottenham- harus dibayar mahal. Itu tidak lepas dari cedera yang menerpa Dejan Stankovic. Gelandang serang asal Serbia itu harus ditarik keluar dan digantikan Davide Santon pada menit ke-50.Situasi yang menyulitkan bagi Inter yang akan melakoni pertandingan berikutnya kontra Sampdoria pada pekan kedelapan Serie A (24/10). Sebab, sebelumnya daftar cedera Inter sudah sangat panjang. “Ini waktu yang buruk untuk cedera,” keluh Stankovic.“Ini cedera yang sama dengan yang saya peroleh Januari lalu. Saya merasakan sakit yang luar biasa di betis. Mengalami cedera seperti ini dan di saat saya berlari sendiri, jelas memalukan bagi saya. Ini mimpi buruk,” ucap Stankovic.
(ham)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: