Redam Pesta Tuan Rumah

Redam Pesta Tuan Rumah

JAKARTA – Pebulu tangkis Tiongkok selalu mendominasi di kejuaraan dunia. Setidaknya dalam satu dekade terakhir, Tiongkok selalu tampil sebagai juara umum. Dalam kejuaran dunia edisi ke-20 yang dimulai hari ini (5/8) hingga Minggu (11/8) mendatang di Guangzhou, Negeri Tirai Bambu, julukan Tiongkok, punya kans besar memperpanjang supremasinya. Dari lima kategori yang ada di kejuaraan dunia ini, hanya pada sektor ganda putra pemain-pemain Tiongkok tidak masuk di posisi lima besar. Liu Xiaolong/Qiu Zihan, pemain terbaik Tiongkok, ada di posisi tujuh dunia. Di luar ganda putra dan tunggal putra, para atlet Tiongkok nangkring di urutan teratas. Li Xuerui di tunggal putri, Yu Yang/Wang Xiaoli di ganda putri, dan Xu Chen/Ma Jin di ganda campuran. Dari fakta tersebut, tak heran Tiongkok masih menjadi unggulan paling atas sebagai favorit juara. Kejuaraan dunia di Tiongkok ini adalah yang kedua kalinya. Sebelumnya tahun 1987 lalu, Beijing pernah menjadi host kejuaraan dunia kelima. Dan hasilnya, dari lima kategori yang dipertandingkan disapu bersih Li Yongbo dkk. Nah, pada tunggal putra pertarungan pemain ranking satu dunia Lee Chong Wei dan juara Olimpiade dua kali Lin Dan paling dinanti. Lolosnya Lin Dan karena memperoleh wild card dari BWF ini memang sempat memicu kontroversi. Karena proses undian memisahkan mereka. Kalau keduanya mampu melangkah mulus, pertemuan keduanya bisa terjadi di babak puncak. Pada kejuaraan dunia 2011 lalu, keduanya bertemu di partai pemungkas dan Lin Dan sukses menaklukkan Chong Wei dengan rubber game. \"Kejuaraan dunia memang sangat penting bagi semua pemain. Saya sebagai pemain yang belum pernah menang di ajang ini pastinya penasaran. Dua tahun lalu saya kalah di final. Tapi saya akan berusaha sebaik mungkin tahun ini,\" kata Chong Wei dalam situs BWF. Lantas di tunggal putri, Li Xuerui sebagai unggulan pertama layak dijagokan juara. Walau baru pertama turun di kejuaran dunia, Xuerui menunjukkan dirinya layak dijagokan. Dalam dua kejuaraan sebelum kejuaraan dunia, Xuerui memperlihatkan grafik bagus. Juara di Indonesia Open dan runner-up Singapore Open. Peta persaingan di ganda putra paling susah diprediksi. Meski Lee Yong Dae/Ko Sung Hyun adalah pasangan dengan peringkat teratas, justru keduanya tampil flop. Masuk final di Indonesia Open dan Singapore Open, Yong Dae/Sung Hyun selalu kalah oleh pasangan Hendra Setiawan/M Ahsan. \"Untuk memprediksi siapa juara ganda putra di kejuaraan dunia ini sangat susah. Peta kekuatan dunia sekarang sangat cepat bergeser. Namun bicara juara di kejuaraan dunia ini, tak mungkin dari luar Indonesia, Tiongkok, dan Korsel,\" jelas pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngardi. Lalu ganda putri, pasangan Yu Yang/Wang Xiaoli masih menjadi unggulan pertama. Kalaupun ada potensi penjegalan keduanya, datang dari rekan senegara mereka, Ma Jin/Tang JInhua. Wakil Denmark, Korsel, atau Indonesia butuh kerja keras kalau ingin merasakan gelar piala di sektor ini. Sektor terakhir, ganda campuran diprediksi akan terjadi pertarungan alot antara wakil Indonesia, Tiongkok, dan Denmark. Yakni Xu Chen/Ma Jin, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, dan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen. \"Di luar empat besar ranking ganda campuran dunia saat ini, sangat susah kekuatan lain untuk menyodoknya. Empat nama ini punya level berbeda dibanding yang lain. Jadi, kekuatan juara cuma empat itu,\" tegas pelatih ganda campuran Indonesia Richard Mainaky. Di sisi lain, Kabidbinpres PP PBSI Rexy Mainaky tetap berusaha menggagalkan pesta Tiongkok di depan publik sendiri. Rexy yakin, tampil di depan publik sendiri malah pebulu tangkis Tiongkok terbebani ekspektasi selangit. \"Kalau kemarin di Indonesia, pemain-pemain kita yang ditekan luar biasa oleh public. Sekarang giliran Tiongkok yang merasakan itu. Lihat saja saat Owi/Butet (sapaan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, red) kalah di semifinal Indonesia Open juga karena dukungan publik yang jadi bumerang,\" tutur Rexy. Soal optimisme meraih gelar di kejuaraan dunia edisi kali ini, Rexy terus menggelorakan asa positif. Persiapan khusus yang dijalani sejak akhir Juni lalu membuat skuad pelatnas Cipayung meningkat performanya. (dra)   Prediksi Kiprah pemain Indonesia INDONESIA meloloskan 28 pemain ke kejuaraan dunia edisi ke-20 tahun ini di Guangzhou. Dari lima kategori yang dilombakan, hanya di sektor ganda putri Merah Putih memiliki duta paling sedikit. Yakni dua pasang. Sementara di empat sektor lain, tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, dan ganda campuran, masing-masing empat wakil. Ganda putra dan ganda campuran menjadi tumpuan asa Indonesia meraih gelar juara di kejuaraan ini. Meski terjal potensi itu ada. Berikut prediksi pencapaian maksimal bulu tangkis Indonesia di tiap kategori.   Tunggal Putra: Perempatfinal Indonesia diwakili Tommy Sugiarto, Sony Dwi Kuncoro, Dionysius Hayom Rumbaka, dan Simon Santoso. Tommy dan Simon berpeluang bentrok di babak kedua. Kalau mulus, Tommy bisa sampai babak delapan besar. Di babak perempat final, Tommy kemungkinan bertemu Lee Chong Wei atau Wang Zhengming.   Tunggal Putri : Babak Ketiga Linda Wenifanetri, Aprilia Yuswandari, Bellaetrix Manuptty, dan Adrianti Firdasari menjadi empat srikandi bulu tangkis Indonesia di kejuaraan ini. Potensi berprestasi terbesar ada di pundak Linda. Sayang di babak ketiga Linda bertemu unggulan pertama sekaligus pemain ranking satu dunia asal Tiongkok Li Xuerui.   Ganda Putra : Semifinal Hendra Setiawan/M Ahsan, Angga Pratama/Ryan Agung Saputro, Markis Kido/Alvent Yulianto, Hendra Aprida/Yonathan Suryatama membawa panji Indonesia. Potensi \"reuni\" Hendra dan Kido yang kini beda patner, bisa terjadi di babak ketiga. Pemenang \"reuni\" ini berpotensi melaju hingga babak empat besar.   Ganda Putri : Perempatfinal Pia Zebadiah/Rizki Amelia dan Tiara Rosalia/Gebby Ristiyani adalah dwi jagoan Indonesia. Dari hasil drawing di kejuaraan ini, dua wakil Indonesia ini bisa dikatakan beruntung. Keduanya baru bertemu lawan tangguh di babak ketiga.   Ganda Campuran : Final Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, M Rijal/Debby Susanto, Fran Kurniawan/Shendy Puspa, dan Riky Widianto/Richi Puspita, empat pasang harapan Indonesia. Perjumpaan sesama penggawa Cipayung bisa terjadi di babak ketiga. Antara Owi/Butet versus Fran/Shendy. Kalau menang, kans Owi/Butet melaju hingga ke final cukup besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: