Sembako Semakin Meroket

Sembako Semakin Meroket

CIREBON - Harga kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) dan daging terus mengalami peningkatan. Berdasarkan pantauan Radar di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Cirebon, harga komoditi sembako dan daging mengalami kenaikan diprediksi karena mendekati Idul Fitri. Salah seorang pedagang sayuran, Neneng Ali mengatakan, hampir seluruh jenis sayuran mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Cabai merah dari Rp28 ribu/kg menjadi Rp35 ribu/kg, cabai hijau dari Rp10 ribu/kg menjadi Rp12 ribu/kg, cabai rawit dari Rp25 ribu/kg menjadi Rp35 ribu/kg. “Hampir semua sekarang pada naik harganya. Ya ini sih sepertinya karena mendekati Lebaran saja,” ujar dia, kepada Radar, Senin (5/8). Untuk telur ayam dari Rp16 ribu/kg menjadi Rp20 ribu/kg, bawang merah dari Rp20 ribu/kg menjadi Rp40 ribu, bawang bombay dari Rp20 ribu menjadi Rp25 ribu. Namun, ada beberapa komoditi yang stabil harganya seperti, kentang yakni Rp8.500/kg. \"Yang masih stabil itu kentang. Tahun ini kenaikan harga paling parah, terutama pada harga sembako dan sayuran, selain karena dipicu naiknya harga BBM, ini juga akibat dari kebutuhan yang meningkat sedangkan pasokan dan stok berkurang,\" papar pemilik kios di blok C Pasar Pasalaran ini. Pedagang daging di Pasar Pasalaran, Hj Linda mengungkapkan, saat ini harga daging kambing nomor satu sudah tembus Rp125 ribu/kg, harga daging sapi Rp110 ribu/kg dan daging ayam Rp35 ribu/kg. \"Tahun ini memang harganya nggak kira-kira, tapi karena musiman yang harganya memang begini saling bersaing,\" katanya. Tidak hanya itu, beras juga ikut mengalami kenaikan. Beras jenis rojolele dari harga Rp7.500/kg menjadi Rp8 ribu/kg, pandanwangi dari Rp7.400/kg menjadi Rp9 ribu/kg, ayam pelung dari Rp8 ribu/kg menjadi Rp8.500/kg, cianjur dari Rp8.500/kg menjadi Rp9.200/kg, beras kawak bulog dari Rp.7.500/kg menjadi Rp.8.000/kg dan beras ketan dari Rp8.500/kg menjadi Rp9 ribu/kg. “Semua harga jenis beras rata-rata naik hingga Rp500 hingga Rp1.000/kg. Sementara untuk harga terigu sih stabil mbak,” tutur salah seorang pedagang beras, Syariah. (via)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: