Sepeda Motor Mendominasi H+4
LOHBENER - Iring-iringan kendaraan pemudik yang melintas di jalur utama pantai utara Jawa masih terus terjadi pada arus balik Lebaran H+4 tahun ini. Arus balik tampak didominasi kendaraan roda dua. Hal itu seperti tercatat pada penghitungan volume lalu lintas kendaraan yang dilakukan petugas di Pos Lingkar Lohbener, Senin (12/8). Petugas di pos tersebut mencatat, kendaraan roda dua yang melintas di kawasan tersebut pada pagi hari sebanyak 10.325 unit sepeda motor. Sedangkan pada siang harinya, petugas mencatat 14.088 unit melintasi lingkar Lohbener. Sementara pada sore hari, tercatat mengalami peningkatan hingga sebanyak 20.661 unit sepeda motor yang telah melewati kawasan itu. Tingginya volume kendaraan roda dua yang melintas, membuat petugas harus berkali-kali memperingatkan pengendara untuk tetap hati-hati dalam mengendarai sepeda motornya. Pasalnya, selain membawa jumlah penumpang yang berlebih juga masih banyak ditemukan sepeda motor yang membawa muatan berlebihan. Kondisi itu sangat membahayakan keselamatan. Selain itu, kendaraan lainnya juga tercatat terus mengalami peningkatan mulai Senin pagi hingga sore hari. Untuk kendaraan bus besar, petugas mencatat angka tertinggi pada 390 bus yang melintas. Sedangkan untuk jenis kendaraan pribadi lainnya, tercatat angka tertinggi yakni 6.611 unit kendaraan roda empat. Meningkatnya volume kendaraan di jalur pantura, mengakibatkan penumpukan kendaraan cukup panjang. Tersendatnya arus lalu lintas kendaraan terjadi karena banyak pemudik yang beristirahat untuk makan siang dan beribadah. Selain itu, tingginya angka kendaraan yang terus meningkat memasuki ruas jalur Pantura juga menjadi penyebab. Kemacetan juga terpantau terjadi hingga Senin sore. Pemudik harus rela mengantre berjam-jam untuk dapat meloloskan diri dari jebakan kemacetan. Seperti diungkapkan, Imron (32), salah seorang pengemudi kendaraan pribadi yang hendak kembali ke Jakarta bersama keluarganya. “Tadi mulai dari keluar pintu tol Palimanan, laju kendaraan sudah mulai tersendat. Hingga sekarang telah sampai di sini (Lohbener Indramayu, red) juga terjebak kemacetan,” ujarnya. Peningkatan volume kendaraan membuat petugas harus bekerja keras untuk dapat mengurainya. Kendaraan-kendaraan pemudik yang tengah beristirahat atau beribadah diimbau untuk tidak berhenti dan parkir sembarangan di sepanjang jalur. “Di setiap titik-titik kemacetan, kami selalu menyiagakan petugas untuk mengurainya agar arus lalu lintas tetap berjalan lancar,” terang Kapolres Indramayu AKBP Wahyu Bintono Hari Bawono, melalui Kasat Lantas AKP Andryanto. LALU LINTAS LOSARANG TERSENDAT Pantauan Radar hingga sore kemarin (12/8), kepadatan masih terlihat di sepanjang jalan pantura. Bahkan di sepanjang jalan wilayah Losarang, arus balik padat dan merayap. Penyebabnya bus yang keluar masuk di RM Trio Desa Santing disambung aktivitas warga maupun kendaraan yang lalu lalang di pertigaan Jangga, sehingga arus lalu lintas tersendat dan tersumbat. Dari dua penyebab itu, antrean kendaraan dari arah Cirebon menuju Jakarta mengular hingga Desa Pangkalan atau wilayah perbatasan antara Losarang dengan Kecamatan Lohbener. Kepadatan arus balik juga terlihat di wilayah timur Kandanghaur. Kendaraan merayap akibat tersendat adanya aktivitas warga dan kendaraan yang keluar masuk di pertigaan Karangsinom. Namun, kondisi tersebut tidak separah di wilayah Losarang. Sejumlah pengendara ketika ditemui Radar mengatakan, akibat kepadatan dan rayapan kendaraan waktu tempuh perjalanan sepanjang jalur Losarang hingga Kandanghaur lebih dari satu jam. “Padahal jaraknya sekitar 12 kilometer dari mulai masuk wilayah Kecamatan Losarang hingga pertigaan Karangsinom. Jarak tempuh tersebut biasanya hanya memakan waktu paling lama 15 menit. Namun, karena merayap dari perjalanan tersebut memakan waktu sampai satu jam lebih,” ujar Nursandi (44), pengendara mobil pribadi asal Cirebon yang hendak balik ke Jakarta saat ditemui di SPBU Karangsinom, Kandanghaur. Hamdani (30) pengendara mobil pribadi lainnya mengatakan, penyumbatan kendaraan di RM Trio yang berlokasi di dekat perbatasan antara Losarang dengan Kandanghaur tersebut tidak bisa dihindari. Pasalnya, bus yang keluar masuk di rumah makan itu jumlahnya banyak sekali. “Akibatnya arus balik tersendat dan tersumbat. Kondisi tersebut dialami setiap tahun,” ungkapnya. Sementara di jalur pantura Sukra, Patrol, dan wilayah barat Kandanghaur serta Lohbener, arus lalu lintas terlihat lancar. Meskipun terjadi kepadatan, tidak terjadi kemacetan yang berarti. (cip/kom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: