Menkes Gandeng TNI/Polri Lacak Kasus Covid-19

Menkes Gandeng TNI/Polri Lacak Kasus Covid-19

JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan perlunya menggandeng aparat TNI/Polri di desa untuk menggencarkan upaya pelacakan terhadap kontak kasus konfirmasi positif COVID-19. Ini dilakukan guna percepatan penemuan kasus baru dan penanganannya.

“Nah untuk ‘testing, tracing’ ini masih lemah. Makanya penularan naik terus. Satu jadi lima kasus. Lima jadi 500 kasus. Kemudian, 500 jadi lima juta kasus,” ujar Budi Gunadi, Senin (1/3).

Menurutnya, perlu ada akselerasi Testing, Tracing dan Treatment (3T) dengan dukungan keterpaduan tenaga kesehatan, TNI/Polri serta pemberdayaan masyarakat.

“Untuk itu perlu disiplin teman-teman di puskesmas. Untuk pelacakan ada aturannya 30 per 100 ribu populasi. Jadi kira-kira butuh 80 ribu se-Indonesia. Bagaimana caranya? Paling cepat pakai Bhabinkamtimas dan Babinsa. Karena di desa-desa ada. Kita minta tolong mereka,” jelasnya.

Perlunya keterlibatan Bhabinkamtibmas dan Babinsa sebagai tenaga pelacak tersebut karena aparat TNI/Polri tingkat desa itu yang mengetahui kondisi di daerah masing-masing. Kemudian penanggulangan COVID-19 ini juga diibaratkan sebuah perang melawan wabah virus corona.

“Tapi perangnya beda. Ancamannya juga beda bentuknya. Jadi butuh intel. Tetapi tidak pakai sadap ataupun handphone. Namun pakai colok hidung untu tes COVID-19,” tuturnya.

Meski begitu, lanjut Budi, strategi yang dilakukan sudah berjalan baik. Tes COVID-19 gencar terhadap kontak erat kasus positif terus dilakukan. Begitu ditemukan kasus baru, langsung dilacak. “Jadi strategi perang sudah benar. Begitu kena testing, tracing diperlancar. Kontak eratnya siapa, dites lagi,” pungkasnya. (rh/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: