Ledakan Besar Guncang Pangkalan Militer Guinea Ekuatoral

Ledakan Besar Guncang Pangkalan Militer Guinea Ekuatoral

SERANGKAIAN ledakan dahsyat mengguncang pangkalan militer terbesar Guinea Ekuatorial. Pangkalan militer tesebut, menurut seorang pejabat setempat, terletak di kota Bata.

Dikutip Aljazeera kantor berita RMOL.id, Minggu (7/3),  Presiden negara bekas jajahan Spanyol di Afrika tengah itu, Teodoro Obiang, mengatakan ledakan itu terjadi akibat kelalaian penggunaan dinamit oleh di pangkalan militer negaranya.

Obiang, yang sudah puluhan tahun menguasai  Guinea Ekuatorial menyebut bahwa ledakan itu telah menewaskan 15 orang dan menyebabkan 500 lainnya terluka.

Sebelumnya, akun twitter Kementerian Kesehatan Guinea Ekuatorial menyebut  17 orang meninggal akibat ledakan tersebut, sementara jumlah yang terluka mencapai 420 orang.

Seiring dengan berjalannya proses evakuasi dan penyelidikan, diperkirakan jumlah korban tewas lebih dari pengumuman resmi pemrintah.

Televisi lokal menayangkan sekelompok orang menarik tubuh dari reruntuhan gedung, sementara beberapa mayat tampak sudah terbungkus seprai. Ada juga seruan media bagi orang-orang untuk mendonorkan darah karena rumah sakit sudah kewalahan.

Truk pick-up yang dipenuhi orang-orang yang terluka, banyak di antaranya adalah anak-anak, tampak bergegas masuk ke rumah sakit di mana beberapa korban terekam sudah tergeletak di lantai rumah sakit tersebut.

\"Kami mendengar ledakan dan kami melihat asap, tapi kami tidak tahu apa yang terjadi,\" kata seorang penduduk setempat bernama Teodoro Nguema kepada kantor berita AFP melalui telepon.

Guinea Ekuatorial adalah negara kecil berpenduduk sekitar 1,4 juta, meski memiliki cadangan minyak bumi cukup besar rakyatnya banyak yang hidup dalam kemiskinan.

Presiden memimpin negara ini dengan tangan besi meski mengakui demokrasi sebagai sitem politik negaranya.

Putra Obiang, Teodoro Nguema Obiang Mangue, saat ini menjabat sebagai wakil presiden sekaligus menteri pertahanan dan keamanan. Dengan dikawal bodyguard Irael ia tampil di televisi memeriksa kerusakan yang terjadi di lapangan.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: