Normalisasi Embung dan Irigasi Pertanian di Gegesik Mendesak

Normalisasi Embung dan Irigasi Pertanian di Gegesik Mendesak

SAAT musim penghujan, lahan pertanian di wilayah Kecamatan Gegesik menjadi langganan banjir. Sebaliknya, jika musim kemarau, sering kali kekeringan karena langkanya air.

Hal itu disebabkan, embung penampung air dan irigasi pertanian di wilayah tersebut mengalami pendangkalan.
Sehingga, mendesak untuk dilakukan normalisasi. Baik embung yang ada di wilayah setempat, maupun irigasi-irigasi pertanian sebagai jalan usaha tani masyarakat sekitar.

Hal itu juga yang menjadi keluhan dan aspirasi para petani, ketika para wakil rakyat melakukan reses.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, H Subhan menyebutkan reses tahap pertama di 2021 ini telah dilakukan oleh para wakil rakyat.

Namun, dikarenakan masih dalam situasi pandemi Covid-19, maka kegiatan reses tetap menerapkan protokol kesehatan serta harus menghindari kerumunan.

Sehingga, dalam pelaksanaannya, kata Politisi Partai Gerindra itu, reses dilakukan dengan peserta yang terbatas. Yakni, tidak lebih dari 10 orang. Meski demikian, tidak mengurangi esensi kegiatan reses tersebut.

Karena inti dari reses, kata Subhan, adalah upaya wakil rakyat ini bisa menyerap aspirasi masyarakat di masing-masing daerah pemilihan (Dapil)-nya dan memperjuangkan aspirasi tersebut untuk kemudian direalisasikan oleh pemerintah daerah.

\"Nah, termasuk reses saya juga kali ini tidak seperti sebelum-sebelumnya yang dihadiri banyak orang. Namun, intinya, bagaimana aspirasi masyarakat ini bisa kita serap dan diperjuangkan,\" kata Subhan.
Ia menjelaskan, reses yang dilakukan di Dapilnya, menghasilkan beberapa poin yang menjadi catatan untuk kemudian diperjuangkan dan direalisasikan. Utamanya, terkait normalisasi embung dan irigasi atau saluran pertanian yang mendesak perlu dilakukan.

\"Jadi normalisasi embung di Desa Kedungdalem, Kecamatan Gegesik dalam upaya penanggulangan banjir saat musim hujan dan untuk menampung air kalau musim kemarau. Sebab, kalau musim kemarau pertanian sering kali mengalami kelangkaan air dan juga untuk situs cagar budaya,\" terangnya.

Hal sama, sambung Subhan, juga menjadi aspirasi masyarakat dan aparat Desa Sibubut, Kecamatan Gegesik. Pendangkalan yang terjadi di sepanjang irigasi atau saluran pertanian ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah.

Agar, jalan usaha tani di wilayah tersebut bisa lebih baik.
\"Mereka mengusulkan normalisasi saluran irigasi untuk pertanian dan jalan usaha tani dalam rangka memperlancar akses produksi pertanian,\" pungkasnya. (sam/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: