Relaksasi PPnBM Ditargetkan Tingkatkan Penjualan Mobil hingga 80 Ribu Unit Tahun Ini
JAKARTA – Relaksasi pajak penjualan barang mewah (PPnBM) diberlakukan tahun ini. Dari kebijakan releksasi PPnBM ini ditargetkan bisa meningkatkan penjualan mobil hingga 80 ribu unit.
Sebagaimana diketahui, relaksasi PPnBM diberikan selama tiga periode. Periode pertama Maret hingga Mei 2021, dengan relaksasi PPnBM sebesar 100 persen. Periode kedua yaitu Juni hingga Agustus 2021, dengan relaksasi PPnBM sebesar 50 persen. Kemudian periode ketiga mulai September hingga Desember 2021, dengan relaksasi PPnBM sebesar 25 persen.
Head of Corporate Communications Astra Internasional Indonesia (ASII), Boy Kelana Soebroto mengatakan, relaksasi pemerintah itu memacu tingkat utilisasi industri otomotif yang meredup selama pandemi. Astra menyambut positif kebijakan pemerintah tersebut dalam mendorong pertumbuhan penjualan otomotif di tanah air.
“Dari sisi permintaan hal ini akan berdampak positif, dan dapat mendorong kenaikan penjualan. Sesuai perkiraan Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor), relaksasi kebijakan PPnBM dapat menambah penjualan mobil sekitar 80.000 unit,” ujar Boy kepada Fajar Indonesia Network (FIN), saat dihubungi pada Kamis (11/3).
Secara nasional, Boy juga optimis bahwa angka penjualan kendaraan di 2021 akan meningkat dibandingkan 2020. Meski belum kembali normal, namun industri otomotif sudah bergerak ke arah yang lebih baik.
“Gaikindo memperkirakan penjualan mobil pada tahun ini mencapai 830.000 unit, meningkat dari tahun kemarin,” ungkapnya.
Sementara itu, meski penjualan telah meningkat, kebijakan relaksasi PPnBM juga sebenarnya memberi dampak negatif pada penjualan kendaraan, khususnya di bulan Februari 2021. Hal ini terlihat dari terjadinya perlambatan penjualan di bulan tersebut karena masyarakat menunggu berlakunya kebijakan relaksasi tersebut.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) terbaru menunjukkan, angka penjualan dari sisi wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) di bulan Februari turun 7,5 persen jika dibandingkan Januari. Tercatat dari 52.909 unit di Januari, menurun menjadi 49.202 unit di Februari.
Kemudian dari sisi penjualan retail (distribusi dealer ke konsumen), persentasenya lebih dalam lagi. Penurunan mencapai 15 persen, dari 53.996 unit di Januari, menjadi 46.943 unit di Februari. Diharapkan penurunan ini bisa terbayar di bulan Maret 2021, seiring dengan berjalannya kebijakan relaksasi PPnBM. (git/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: