Sebut Kubu AHY Dangkal, Ini Keyakinan Ruhut Soal Ending KLB Demokrat

Sebut Kubu AHY Dangkal, Ini Keyakinan Ruhut Soal Ending KLB Demokrat

JAKARTA - Politikus PDI-Perjuangan, Ruhut Sitompul menilai, Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menggandeng Bambang Widjojanto (WB) sebagai kuasa hukum, merupakan sebuah kedangkalan wawasan politik.

Ruhut mengatakan itu, setelah Bambang Widjojanto mengatakan adanya brutalitas demokratik di rezim Joko Widodo (Jokowi).

“Dangkalnya wawasan politik Kelompok AHY menggunakan Jasa Hukum BW yang kerjanya nembak kiri kanan tidak pernah fokus membela pemberi kuasa dan akhirnya gatot gagal total,” ujar Ruhut.

Lebih lanjut, Ruhut meyakini, kubu Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang akan disahkan oleh Kemenkumham dan menerima Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang sah.

“Aku yakin Ketua Umum PD hasil KLB Sibolangit Bapak Moeldoko di Sahkan Bapak Yasona Menteri Hukum & HAM MERDEKA,” pungkas Ruhut.

Sebelumnya, Bambang Widjojanto diambil sebagai kuasa hukum Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dalam pernyataan pers, Bambang menyebut bahwa KLB kubu Moeldoko merupakan bentuk brutalitas demokratik di era Presiden Jokowi.

“Kalau kemudian ini difasilitasi, diakomodasi tindakan-tindakan seperti ini. Ini bukan sekedar abal-abal, ini brutalitas, brutalitas demokratik terjadi di negara ini pada periode kepemimpinannya Pak Jokowi,” ucap ?mantan Wakil Ketua KPK ini.

Dia menilai, jika para aktor yang terlibat untuk merebut kepemimpinan partai berlambang Bintang Mercy itu dari tangan AHY difasilitasi kekuasaan, maka semua partai juga bisa mengalami hal yang serupa.

“Dan itu mengancam bukan hanya partai, tetapi seluruh sendi kehidupan bagi masyarakat, bagi bangsa dan bagi negara ini. Jadi ini bukan persoalan main-main,” kata Bambang. (dal/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: