Jenuh PJJ dan Kurang Pengawasan, Anak-anak di Indramayu Ngamen Reog
INDRAMAYU - Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang kurang pengawasan, membuat anak usia sekolah ngamen reog keliling Kabupaten Indramayu.
Kondisi ini mendapatkan sorotan dari Dewan Pendidikan Kabupaten Indramayu. Sebab, PJJ memang perlu pengawasan orang tua.
Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Indramayu Dr H Suhaeli Msi melalui bidang penelitian dan pengembangan (Litbang) Ribaldi Chandra SH MH menyatakan sistem PJJ atau Daring Online tidak efektif dikarenakan sarana dan prasarana kurang mendukung.
\"Anak-anak turun ke jalan mengamen reog itu mungkin disebabkan karena kejenuhan anak dan perhatian orangtua yang kurang,\" kata dia, kepada Radar Indramayu.
Kondisi ini berbeda saat sekolah, mereka dapat uang jajan atau minimal energi mereka bisa tersalur melalui dialog antar kawan dan guru.
Dijelaskannya, Dinas Pendidikan sebaiknya mengambil kebijakan untuk kembali membuka sekolah tatap muka namun tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan dan penanggulangan Pandemi Covid-19 yang ketat di setiap sekolah.
\"Memang dalam daring, guru juga memberikan pelajaran. Tapi pengawasan orang tua yang tidak ada,\" tuturnya.
Chandra juga menjelaskan, jika belajar di sekolah siswa akan terawasi oleh guru dan teman-temannya, namun di rumah mereka terawasi orang tuanya yang dibarengi juga oleh rasa takut. (jml)
Baca juga:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: